
Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa Pemprov Jatim berkomitmen terus memperkuat pendidikan vokasi, baik melalui peningkatan kualitas teaching factory, penguatan kolaborasi dengan industri, maupun program upskilling bagi para guru kejuruan.
“Kami akan terus mendukung pengembangan potensi siswa SMK, termasuk membentuk asosiasi tata busana SMK, galeri fashion SMK Jatim, dan memperluas jejaring industri. Sinergi seperti inilah yang mempercepat kesiapan lulusan SMK dalam menghadapi pasar kerja global,” tambah Khofifah.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh kepala sekolah, guru, dan mitra industri yang telah membimbing, memfasilitasi, dan memperjuangkan keterlibatan murid dalam ajang internasional ini.
“Kerja keras ini telah membawa harum nama Jawa Timur dan Indonesia di kancah dunia,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Ungkap Langkah Strategis
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyebut keterlibatan murid SMK Jatim dalam ajang internasional ini sebagai langkah strategis untuk mengekspos karya anak bangsa ke kancah global.
Menurutnya, ini adalah validasi dari konsep teaching factory yang telah diterapkan di SMK Jatim.
“Selama ini karya murid SMK kita dikenal di tingkat nasional. Kini, melalui Centrestage di Hong Kong, kita membuktikan bahwa karya pelajar Jawa Timur juga layak bersaing di tingkat internasional,” terang Aries.