
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gerakan Save Kompol Cosmas Brimob muncul sebagai bentuk dukungan publik terhadap keadilan, profesionalisme, dan perlindungan bagi aparat penegak hukum yang mengabdi kepada negara.
Dukungan tersebut disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat sipil, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Keadilan dan Kebijakan Publik (JKKP).
Direktur JKKP, William Yani Wea, menyebut pihaknya bersama komunitas pendukung aparat dan organisasi sosial lainnya memberikan solidaritas penuh kepada Kompol Cosmas, anggota Korps Brimob Polri yang saat ini tengah menghadapi sorotan publik dan pemeriksaan internal terkait insiden yang menewaskan driver ojek online, Afan Kurniawan.
“Dalam setiap pengabdian, beliau menegakkan prinsip profesionalisme, disiplin, dan loyalitas demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ucapnya, Senin (8/9/2025).
Willy, yang juga dikenal sebagai pengamat kebijakan publik asal Nagekeo, Flores, NTT, menilai bahwa Kompol Cosmas adalah sosok perwira yang berintegritas, rendah hati, dan humanis.
Ia menekankan pentingnya perlindungan hukum dan penghormatan terhadap asas praduga tak bersalah dalam proses pemeriksaan yang sedang berlangsung.
“Setiap aparat yang berjuang di garis depan harus diperlakukan dengan adil, transparan, dan proporsional, tanpa tekanan politik maupun opini sepihak,” tuturnya.
Ditegaskan pula olehnya, gerakan ini lahir dari kepedulian masyarakat terhadap aparat yang bekerja dengan sepenuh hati demi menjaga ketertiban dan keamanan.
“Kami percaya bahwa dengan dukungan publik, transparansi, dan keberanian menegakkan kebenaran, keadilan akan berpihak pada yang benar. Kami berdiri bersama Kompol Cosmas demi Indonesia yang berkeadilan,” pungkasnya. (mdr)