
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Dukungan terhadap dua nama calon pimpinan PCNU Kraksaan terus menguat meski pelaksanaan Konfercab PCNU Kota Probolinggo belum digelar. KH Romli Syahir sebagai calon Rois dan KH Hafidzul Hakim Noer sebagai calon Ketua Tanfidziyah mendapat dukungan luas, baik dari internal NU maupun tokoh lintas organisasi.
Salah satu dukungan datang dari tokoh senior Probolinggo, Ahmad Budiono, yang dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah asal Kraksaan. Ia menyebut kedua tokoh NU tersebut layak memimpin PCNU Kraksaan saat ini.
“Saya kira kedua tokoh ini ideal sekali untuk memimpin PCNU Kota Kraksaan. KH Romli Syahir bukan orang asing di kalangan NU. Leluhur-leluhurnya ya berjuang keras. Apalagi, pendidikan beliau di Baghdad dan tokoh aktivis yang tidak bisa diragukan lagi,” ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (4/9/2025).
Pemilik Rumah Sakit Fatimah Kraksaan itu menilai kompetensi keilmuan dan keulamaan KH Romli Syahir sangat mumpuni. Ia mengingatkan, KH Romli merupakan cucu dari Kiai Syamsudin, mantan Ketua Tanfidziyah PCNU pada era 1970-1980-an.
Sementara KH Hafidzul Hakim Noer, atau akrab disapa Nun Hafid, juga berasal dari keluarga besar NU. Ia adalah cucu dari Kiai Hasyim Minu dan putra dari KH Nuruddin Musyairi, tokoh NU yang dikenal alim dan berpengaruh.
Budiono juga mengisahkan keterlibatan KH Romli dalam perjuangan menjadikan Kraksaan sebagai ibu kota Kabupaten Probolinggo. Ia pernah diundang dalam seminar Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) bersama mantan Gubernur Jatim Soekarwo, Suko Widodo, dan Bagong Soeyanto.
“Beliau ikut berjuang hingga Kraksaan menjadi ibu kota definitif. Ini perjuangan luar biasa dan harus diapresiasi,” ucapnya sembari menunjukkan buku sejarah dan foto-foto pencetus ibu kota yang memuat nama KH Romli Syahir.
Buku tersebut dinilai merupakan hasil kajian yang dikirim langsung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga terbitnya PP Nomor 2 Tahun 2010 tentang pengesahan Kraksaan sebagai ibu kota Kabupaten Probolinggo.
“Kalau putra KH Nuruddin Musyairi disandingkan dengan KH Romli Syahir, itu bukan hal mustahil. Mereka adalah cikal bakal perjuangan Kraksaan sebagai ibu kota,” tuturnya.
Ia mengaku terpanggil untuk menyuarakan dukungan dan memberikan pertimbangan kepada kader NU, baik struktural maupun kultural, menjelang Konfercab. Ia menilai kedua tokoh tersebut sangat layak memimpin PCNU Kraksaan.
“Pertimbangan lain, keduanya bisa merekatkan seluruh ponpes besar di Kabupaten Probolinggo seperti Genggong, Nurul Jadid, Badriduja, Nurul Qodim, dan ormas Islam lainnya,” pungkasnya. (ndi/mar)