
KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Wali Kota Batu, Nurochman, bersama Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu untuk menyampaikan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2026.
Rapat berlangsung di Ruang Rapat Paripurna, DPRD Kota Batu, Kamis (31/7/25).
Dalam sambutannya, Wali Kota Nurochman menyampaikan apresiasi atas kesempatan untuk memaparkan rancangan KUA dan PPAS, yang harus diselesaikan paling lambat minggu kedua Juli 2025, bersamaan dengan dokumen perencanaan lainnya.
"Proses penyusunan Raperda Tahun Anggaran 2026 telah berjalan baik melalui tahapan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) dari tingkat bawah, memperkuat kolaborasi antar-pemangku kepentingan," ujarnya.
Wali Kota Batu juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah pusat dan adaptasi terhadap perubahan kebijakan.
Ia turut menyoroti peningkatan iklim investasi melalui penyederhanaan perizinan, seperti program SP123 dan pemasangan stiker bagi pelaku usaha, yang telah mendapat respons positif.
"Kami berkomitmen menyelaraskan pembangunan daerah dengan kebijakan nasional, termasuk optimalisasi sumber daya dan transformasi digital," tambahnya.
Untuk tahun 2026, Pemerintah Kota Batu memproyeksikan pendapatan daerah mencapai Rp1 triliun. Fokus utama diarahkan pada penguatan sektor unggulan, yaitu pertanian, UMKM, dan pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian. Selain itu, Pemkot juga menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga 2,90%.
Di sektor pembangunan sumber daya manusia, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator utama dalam upaya mendorong kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, dari sisi tata kelola keuangan, Pemkot Batu merencanakan optimalisasi belanja daerah dengan alokasi sisa lebih anggaran (silpa) sekitar 50%. Dana ini akan diprioritaskan untuk program padat karya, seperti Bakti UMKM, penguatan perdagangan, dan pengembangan pariwisata.
Di akhir pidatonya, Wali Kota menegaskan bahwa rancangan KUA dan PPAS 2026 disusun secara realistis, dengan mengacu pada kondisi makro ekonomi Indonesia dan Jawa Timur. "Proyeksi ini bukan sekadar narasi, tetapi hasil analisis lapangan untuk memastikan pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan," tutupnya, sembari mengajak seluruh pihak untuk mendukung visi MBatu SAE.
Rapat paripurna ini juga dihadiri oleh pimpinan dan anggota DPRD, Sekretaris Daerah, serta seluruh jajaran kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Batu. (asa/van)