
BANGSAONLINE.com - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sukses melaksanakan uji terbang drone jenis Medium Altitude Long Endurance (PTTA MALE) bernama Elang Hitam di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Uji coba ini menandai pencapaian besar dalam penguasaan teknologi drone buatan dalam negeri.
"Uji terbang ini merupakan proof-of-concept penguasaan teknologi kunci dalam rancang bangun PTTA kelas MALE yang antara lain mencakup desain konfigurasi sistem, sistem kendali terbang otomatis, dan sistem komunikasi jarak jauh untuk PTTA kelas MALE," kata Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PTDI, Mohammad Arif Faisal, Selasa (29/7/2025).
Elang Hitam dirancang untuk misi pengawasan dan intelijen, mampu terbang hingga 24 jam di ketinggian 20.000 kaki. Selain operasi militer, drone ini juga dapat digunakan dalam misi kemanusiaan, seperti pemantauan wilayah bencana dan pencarian korban di medan sulit.
Uji terbang didampingi pesawat Kodiak milik PTDI untuk meninjau kemampuan daya jelajah. Arif menyatakan pengujian berjalan lancar dan menandakan kemajuan signifikan teknologi pertahanan Indonesia.
"Ini dapat menjadi pernyataan bahwa Indonesia mampu dan siap berdiri sejajar dengan negara-negara maju dalam pengembangan teknologi pertahanan masa depan," ujarnya.
"Kami melihat Elang Hitam sebagai fondasi penting. Ini untuk menciptakan ekosistem PTTA nasional yang mandiri dan berdaya saing," imbuhnya.
Proyek Elang Hitam dimulai pada 2015 dan diperkuat oleh konsorsium sejak 2017. Anggotanya meliputi Kementerian Pertahanan, BPPT, TNI AU, ITB, PTDI, PT Len Industri, dan sejak 2019 LAPAN ikut bergabung.
Rangka pesawat berhasil dibuat dan diperkenalkan pada 2019. Namun, pada 2020, BRIN mengalihkan fokus dari versi militer ke sipil karena keterbatasan teknologi dan kegagalan uji terbang 2021.
Hasil Rapat Pleno KKIP Oktober 2024 menyatakan pengembangan untuk kebutuhan militer kembali dilanjutkan, dipimpin PTDI sebagai integrator utama. (rom)