Audiensi dengan Kepala SMP se-Jember, Bupati Fawait Bahas Perlindungan Anak dan Pendidikan

Audiensi dengan Kepala SMP se-Jember, Bupati Fawait Bahas Perlindungan Anak dan Pendidikan

JEMBER,BANGSAONLINE.com - Dalam rangkaian program Bunga desaku di Kecamatan Ambulu beberapa hari lalu, Bupati Jember Muhammad Fawait menggelar pertemuan khusus bersama seluruh kepala sekolah SMP di Kabupaten Jember, yang berlangsung di SMPN 2 Ambulu.

Pertemuan ini difokuskan pada pembahasan isu-isu krusial seperti perlindungan anak, peningkatan kualitas data pendidikan, serta pengelolaan waktu libur siswa secara optimal, termasuk aspek-aspek terkait proses belajar mengajar.

Bupati Muhammad Fawait menyatakan keprihatinannya, atas laporan dari Lapas Jember yang menunjukkan peningkatan kasus kekerasan seksual terhadap anak, yang menempati posisi ketiga tertinggi di daerah tersebut.

Ia mengimbau agar para kepala sekolah dapat memperkuat peran lembaga pendidikan sebagai benteng utama dalam pencegahan masalah tersebut.

“Kami berharap para kepala sekolah dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk mencegah kasus pelecehan seksual, khususnya terhadap anak di bawah umur. Sekolah adalah tempat paling tepat untuk memulai pendidikan pencegahan ini,” ujar Gus Fawait.

Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya perbaikan data Dapodik yang menjadi dasar dalam pengajuan bantuan dari kementerian, terutama terkait perbaikan fasilitas dan infrastruktur sekolah yang mengalami kerusakan.

“Pendidikan adalah jalan panjang untuk mengatasi kemiskinan. Dengan berhasil menekan kemiskinan, kita juga dapat mengurangi berbagai masalah sosial, termasuk kekerasan terhadap anak,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengatur kebijakan mengenai aktivitas pembelajaran saat libur siswa. 

Ia menegaskan bahwa guru tidak diwajibkan hadir di sekolah jika siswa sedang libur atau mengikuti pembelajaran dari rumah.

“Jika siswa libur, maka guru juga berhak libur. Begitu pula jika siswa belajar dari rumah, guru sebaiknya mengajar dari rumah juga. Saya sudah mengeluarkan surat edaran terkait hal ini,” katanya.

Sebagai penutup, Bupati memberikan kebijakan larangan sementara untuk pelaksanaan studi tour di luar wilayah Kabupaten Jember. 

Namun, ia mendorong sekolah untuk tetap mengadakan kegiatan edukatif seperti field trip dengan memanfaatkan potensi wisata dan sumber daya pendidikan yang ada di Jember.

“Saya tidak melarang studi tour, tapi harus dilakukan di dalam Kabupaten Jember. Banyak lokasi wisata edukatif yang bisa dijadikan tujuan. Ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung ekonomi lokal,” pungkasnya.(nga/yud/van)