Temui Kelompok Tani, Bupati Jember Dorong Tingkatkan Produktivitas Lewat Program Bunga Desaku

Temui Kelompok Tani, Bupati Jember Dorong Tingkatkan Produktivitas Lewat Program Bunga Desaku Muhammad Fawait, Bupati Jember

JEMBER,BANGSAONLINE.com - Bupati Jember, Muhammad Fawait melanjutkan kegiatan Program Bunga Desaku dengan menemui sejumlah kelompok tani dari berbagai desa di Kecamatan Panti. Pertemuan tersebut digelar di Kantor Desa Pakis, Senin (27/10/2025) siang.

Dalam kesempatan itu, Bupati memberikan motivasi sekaligus apresiasi kepada para petani yang telah berkontribusi besar terhadap sektor pertanian di Jember. Ia mengajak mereka untuk terus berinovasi agar hasil pertanian daerah semakin meningkat.

“Kita saat ini berada di posisi keempat. Untuk naik peringkat, butuh kerja keras, waktu, dan proses. Saya berharap doa dan dukungan dari semua pihak,” ujar Bupati Fawait.

Bupati juga memaparkan sejumlah langkah yang tengah dijalankan pemerintah daerah, salah satunya pemetaan kebutuhan infrastruktur pengairan. 

Upaya ini diharapkan dapat membantu petani mengoptimalkan hasil panen di masing-masing desa.

Ia meminta kelompok tani agar aktif melaporkan kondisi lapangan, terutama terkait kendala yang dihadapi, agar penanganan dari pemerintah bisa lebih cepat dan tepat sasaran.

Dalam pertemuan itu, Bupati turut menyinggung kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang telah menurunkan harga pupuk bersubsidi untuk meringankan beban petani.

“Harga pupuk subsidi sudah diturunkan oleh Presiden Prabowo. Mohon bantu awasi di lapangan. Jika masih ada harga yang belum turun, segera laporkan agar bisa kami tindaklanjuti,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Program Bunga Desaku akan terus melibatkan berbagai pihak, termasuk PT Pupuk Indonesia, untuk melakukan pemeriksaan kualitas tanah serta analisis kebutuhan pupuk.

Hasil dari kegiatan tersebut akan menjadi dasar rekomendasi bagi peningkatan produktivitas padi dan komoditas pertanian lainnya.

Dalam waktu dekat, Bupati berencana mengumpulkan seluruh kepala desa di wilayah Rembangan guna memperkuat sinergi di sektor pertanian.

Salah satu fokus utama adalah perbaikan sistem Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) agar lebih akurat dan transparan.

Ia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam pertanian modern. Anak muda yang menguasai teknologi diharapkan dapat membantu kelompok tani dalam proses digitalisasi data dan pelaporan.

“Masalah pupuk sering kali muncul bukan karena pemerintah tidak menyediakan, tapi karena data RDKK tidak terisi dengan benar. Ke depan, kami ingin anak muda ikut terlibat agar pengelolaan data bisa lebih cepat dan akurat,” pungkasnya. (nga/yud/van)