
Mereka semua merupakan anak-anak keluarga tidak mampu yang tercatat dalam Desil 1 dan Desil 2 dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Saya berharap anak-anak di sini merasa nyaman, aman, dan bahagia selama belajar, serta mampu meraih cita-citanya setinggi mungkin," ungkapnya.
Lebih lanjut, metode sekolah di SR adalah Boarding school. Khofifah mengingatkan pentingnya mendidik sekaligus membentuk karakter kedisiplinan anak didik.
Caranya, membuat aturan jam tidur sehingga tidak ada aktivitas malam hari. Kemudian jam belajar maksimal misalnya hingga 10 malam untuk SMA, jam 9 malam untuk SMP dan jam 8 malam untuk SD.
Tiap hari misalnya ada senam 30 menit sehingga pembinaan dan pembibitan bisa lebih maksimal. Termasuk pembiasan bahasa inggris dengan menggandeng Kampung Pare, Kediri.
"Pembinaan karakter juga bisa dilakukan secara lebih efektif dengan melibatkan Dandim dan Polres sehingga mereka bergantian memberikan bimbingan karakter kedisplinan kepada anak didik di seluruh SR," jelasnya.
Khofifah juga mengajak siswa-siswi Sekolah Rakyat tidak takut bercita-cita. Melainkan harus berani bercita-cita. Ia meminta semua siswa sekolah rakyat unuk belajar yang baik dan jangan takut bercita-cita.
“Kalian punya peluang menjadi tentara, polisi, gubernur, bupati, dokter dan profesi lainnya," ungkapnya.
"Untuk orang tua, doakan putra putri supaya betah tinggal dan belajar di SR sehingga tercapai cita-citanya," imbuhnya.
Tidak sekadar akademis, Khofifah mengajak wali asuh dan wali asrama mengajarkan siswa SD, SMP dan SMA belajar agar saling mengingatkan satu sama lain.