PKB Bangkalan Ziarah ke Makam Syaikhona Kholil, Tirakat dan Dzikir Bersama Peringati Harlah ke-27

PKB Bangkalan Ziarah ke Makam Syaikhona Kholil, Tirakat dan Dzikir Bersama Peringati Harlah ke-27 Rombongan DPC PKB Bangkalan saat ziarah ke Makam Syaikhona Kholil Bangkalan.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), DPC PKB Bangkalan menggelar serangkaian kegiatan religi.

Kegiatan diawali dengan ziarah ke Makam Syaikhona Kholil Bangkalan, Rabu (23/7/2025). Puluhan kader, simpatisan, hingga pengurus partai tampak khusyuk membaca Surat Yasin dan tahlil di pusara ulama besar yang dijuluki guru para ulama nusantara tersebut.

Ketua DPC PKB Bangkalan, H. Syafiuddin, memimpin langsung ziarah ini. Ia menegaskan bahwa ziarah ke Makam Syaikhona Kholil memiliki makna mendalam bagi PKB.

"Syaikhona Kholil bukan hanya ulama besar Bangkalan, melainkan guru para kiai pendiri NU dan ulama besar di seluruh nusantara. Beliau menjadi simbol sanad keilmuan dan spiritualitas kita," ujar Syafiuddin.

Menurutnya, ziarah ke Maqbarah Syaikhona Kholil telah menjadi tradisi rutin PKB setiap memperingati harlah.

"Selain untuk meneladani ilmu dan ketawadhuan beliau, juga untuk memohon doa restu perjuangan PKB di usia yang ke-27 tahun ini," katanya.

Bagi PKB Bangkalan, Syaikhona Kholil bukan sekadar sosok ulama kharismatik, melainkan juga sumber inspirasi spiritual dan intelektual

"Sekaligus bukti sejarah bahwa Bangkalan pernah melahirkan ulama kaliber internasional yang mempersatukan dan mencerahkan nusantara," tambah Syafiuddin.

Setelah ziarah, seluruh rombongan melanjutkan kegiatan tirakat di Aula DPC PKB Bangkalan untuk khatmil Qur’an dan dzikir bersama.

Kegiatan ini juga diikuti para pengurus, kader, serta simpatisan. Tirakat ini sebagai ikhtiar batin meneguhkan perjuangan PKB agar semakin memberi manfaat bagi umat, bangsa, dan negara.

Syafiuddin menjelaskan bahwa PKB dikenal sebagai partai politik yang lahir dari rahim Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja). Namun, sejak awal pendiriannya, PKB juga menegaskan diri sebagai partai terbuka yang memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebangsaan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Tahun ini, PKB mengusung tema "Indonesia Produktif" sebagai refleksi perjalanan panjang partai. Tema tersebut menegaskan komitmen PKB untuk menghadirkan kader-kader yang mampu melahirkan produktivitas ekonomi dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Di bawah komando Ketua Umum KH. Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin, PKB menorehkan segudang prestasi politik yang signifikan. Sejarah mencatat, pada Pemilu 1999, PKB berhasil mengantarkan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) – menjadi Presiden RI ke-4. Momen ini menjadi tonggak penting kiprah politik PKB di kancah nasional.

Perjalanan PKB tak selalu mulus. Di awal kepemimpinannya, Gus Muhaimin menghadapi tantangan berat ketika suara PKB merosot tajam. Namun, dengan kepiawaian dan kelincahannya dalam memimpin partai serta membangun komunikasi politik, Gus Muhaimin berhasil mengangkat kembali perolehan suara PKB secara signifikan.

Pada Pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR RI. Namun pada periode berikutnya sempat menurun menjadi 28 kursi.

Kondisi tersebut tak membuat Gus Muhaimin menyerah. Dengan strategi konsolidasi dan penguatan akar rumput, PKB berhasil melompat hingga 48 kursi pada Pemilu 2014, kemudian meningkat menjadi 58 kursi pada Pemilu 2019.

Puncaknya, PKB menjadi salah satu partai penentu yang mengantarkan KH. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI. Tren positif ini berlanjut di Pemilu 2024, ketika PKB kembali mencatatkan kenaikan perolehan kursi DPR RI menjadi 68 kursi.

Dalam setiap kiprahnya, PKB selalu menegaskan komitmen untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, menjaga persatuan bangsa, serta memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Bagi Muhaimin dan segenap kader PKB, politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan ikhtiar untuk mengabdi dan membawa maslahat bagi umat dan bangsa," pungkas Syafiuddin. (uzi/rev)