Serap Aspirasi, Haryanti Kunjungi Petani dan Sentra Industri Pembuatan Sepatu

Serap Aspirasi, Haryanti Kunjungi Petani dan Sentra Industri Pembuatan Sepatu Haryanti saat bertemu petani Desa Merjoyo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. foto: arif kurniawan/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Mantan Bupati Kediri, Haryanti, mengunjungi para petani dan sentra industri pembuatan sepatu yang ada di kecamatan Purwoasri. Dalam kunjungannya, Haryanti mendapat keluhan ketersediaan air untuk irigasi. Pasalnya, kemarau panjang yang terjadi lebih dari 6 bulan terakhir menyebabkan sumber mata air menyusut hingga kedalaman 10 meter.

Kunjungan Haryanti ini dimulai dari desa Merjoyo. Di sana ia bertemu dengan para petani yang tengah beristirahat usai mengikuti kegiatan gotong royong membersihkan saluran irigasi dan pembuatan tanggul sawah. Petani di desa Merjoyo mengeluh jika kini mereka tengah mengalami krisis air untuk irigasi, karena sumber mata air turun hingga 10 meter. “Saat ini kami sedang kesulitan air bersih akibat kemarau panjang,” kata salah satu petani saat dialog.

Dalam dialog dengan para petani, Haryanti mengimbau agar petani memanfaatkan mesin diesel untuk menyedot air. Sementara tanggul air yang diminta petani, akan segera dicarikan solusi terlebih dahulu. “Untuk sementara bapak-bapak memakai diesel dulu, sambil kami carikan solusinya bersama-sama,” ujar Haryanti.

Usai bertemu dengan para petani di desa Merjoyo, Haryanti kemudian mengunjungi sentra industri pembuatan sepatu milik Nurdin di desa Dayu. Haryanti sempat melihat-lihat proses pembuatan sepatu dan mengambil bahan dari karet sebagai alas kaki.

Haryanti memberikan masukan agar perajin sepatu tidak ketinggalan mode yang tengah ngetren. Haryanti memiliki keinginan untuk menyulap kawasan itu menjadi industri pembuatan sepatu mengingat permintaan sepatu kian tinggi, namun ketersediaan tenaga kerja yang ada sangat minim. “Kami berharap, suatu saat jika kembali menjadi Bupati menginginkan kawasan ini menjadi industri pembuatan sepatu, agar lebih dikenal masyarakat luas,” harapnya.

Sentra industri pembuatan sepatu milik Nurdin di desa Dayu ini mampu memproduksi hingga 1.000 biji dalam sekali pemesanan. Sedangkan satu pasang sepatu dibandrol Rp 40 ribu. Produk ini telah dipasarkan di berbagai daerah, hingga ke luar pulau jawa. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO