BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Petani tembakau di Bojonegoro, Jawa Timur mulai panen raya, bahkan sebagian daunnya sudah habis dipetik. Namun, petani mengaku jika harga tembakau tahun ini benar-benar murah. Pemicunya, kualitas tembakau jelek dan pabrikan tak menyerap banyak tembakau petani.
Petani yang sudah melakukan petikan terakhir itu seperti di Desa Sembunglor, Kecamatan Baureno, Bojonegoro. Tembakau yang selesai dipanen langsung dirajang sendiri dan dijual kepada pabrikan.
BACA JUGA:
- Tolak RPP Kesehatan, Ratusan Petani Tembakau di Pamekasan Tanda Tangani Petisi
- Pemkab Situbondo Perbaiki Ruas Jalan Widoro Payung-Sumbermalang, Warga Senang
- Ketua P4TM Pamekasan, Sayangkan Penjualan Tembakau Masih Muda yang Rugikan Petani
- Bantah Harga Tembakau Turun, Sekretaris P4TM Sampang Sebut Hanya Permainan Pedagang
Salah seorang petani tembakau, Kasdi mengatakan, tanam tembakau itu dilakukan pada Juni lalu. Karena kemarau panjang ditambah bulan puasa, para petani memilih untuk menyiram tembakau pada malam hari.
“Sekarang harga jualnya tidak sesuai. Kalau kualitasnya tidak bagus juga dibeli dengan harga rendah,” ujarnya.
Jika kualitas tembakau bagus dibeli oleh pabrikan dengan harga Rp17.000 perkilo gramnya, sedangkan jika tidak masuk spesifikasi maka hanya dibeli dengan harga Rp5.000 /kilogram.
“Kebutuhan pabrikan sekarang mungkin lebih dikurangi,” tambahnya.