Raba Toy, Mainan Anak untuk Tunanetra dari Ubaya

Raba Toy, Mainan Anak untuk Tunanetra dari Ubaya Tiga mahasiswa Ubaya penemu Raba Toy, pemenang lomba Indisco 2015. foto: devi fitri apriyanti/BANGSAONLINE

Pada mainan ketiga, penyandang tunanetra sudah dikenalkan pada macam-macam jenis huruf. Sekilas, bentuk mainan ini mirip papan tombol telepon. Hanya saja, tombol yang disediakan bukan angka, melainkan 26 huruf alfabet.

”Di bagian atas tombol, ada teksur braille yang sesuai dengan huruf masing-masing. Saat huruf ditekan, akan keluar suara,” ungkap Nathania, yang duduk di semester VII ini.

Mainan itu sudah pernah diujipraktikkan di Sekolah Luar Biasa-A YPAB Tegal Sari, Surabaya. Hasilnya, Nathania menyebut, mainan lebih efektif digunakan bagi penyandang tunanetra yang belum mengenal huruf-huruf. Anak-anak itu, kata dia, gemar dengan Raba Toy terutama karena mengeluarkan suara.

Selama proses pembuatan, Nathania dan tim banyak terkendala waktu. Maklum, alat ini dibuat untuk ikut dalam kompetisi Industrial Design Seminar and Competition (Indisco) 2015 yang digelar Universitas Diponegoro, Semarang.

Karena kesibukan kuliah, tiga mahasiswa hanya punya waktu efektif dua pekan untuk menyelesaikan karyanya. ”Yang paling susah yaitu menyusun rangkaian elektroniknya,” ucap dia.

Angela berharap, ke depan produk itu bisa diproduksi secara massal untuk memenuhi kebutuhan bermain anak penyandang tunanetra. Apabila rencana itu teralisasi, tim akan berusaha mengubah bahan dari kayu ke plastik dengan alasan keamanan. Secara total, tim harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 130.000 untuk satu paket produk.(sby2/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO