Ibu 3 Anak yang Dikabarkan Hilang Laporkan Suaminya ke Polrestabes Surabaya atas Dugaan KDRT

Ibu 3 Anak yang Dikabarkan Hilang Laporkan Suaminya ke Polrestabes Surabaya atas Dugaan KDRT Luka yang terdapat di pelipis Lusi

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Lusi Febrianti (26) warga Jl. Dinoyo Alun-Alun yang sempat dilaporkan kabur dan hilang, diketahui telah melaporkan suaminya, DSS alias Danang ke Polrestabes Surabaya.

Diduga DSS melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap istrinya dalam laporan LP/II/517/V/2025/SPKT/Polrestabes Surabaya, pasal 351 tentang penganiayaan.

Kedua orang tua Lusi menuturkan, putrinya kerap mendapat perlakuan kekerasan fisik dari suaminya sejak mengandung anak kembar.

“Sebenarnya saya tidak mau ikutan urusan rumah tangga putri saya, tapi sudah kelewatan dimana putri saya Sudah dipaksa untuk keluar dari agama Islam mengikuti suaminya masuk agama Kristen, dan setelah menikah malah dianiaya,” ujarnya sang Ibu, Selasa (3/6/2025).

“Saya apa kata Lusi, bila Sudah tidak kuat dengan perlakuan suaminya dan melaporkan silahkan. Kalau untuk ketiga anaknya saya siap membantu menghidupi,” tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, DSS, suami Lusi mengaku mengetahui dirinya sebagai terlapor dari keluarga Lusi. Ia berharap bisa bertemu Lusi agar bisa mengetahui permasalahan sebenarnya 

“Saya mendengar dari keluarga istri saya bahwa saya dilaporkan. Dan keterangan bahwa saya memukul pada hari itu sebelum berangkat ke gereja itu tidak benar. Saksi anak anak saya bahwa melihat sendiri istri saya membenturkan matanya sendiri ke lemari pakaian sehingga pelipis mata kiri membiru,” ujar DSS .

"Permasalahan kecil ketap dibuat buat besar, seperti contoh habisnya bedak kecantikan buat anak anak dan dia (Lusi). Karena bedak habis dia mengumpat saya habis habisan. Sebenarnya dengan sikap dia seperti itu saya sempat curiga dia punya pria idaman lain. Karena jujur saja saya jarang dirumah karena bekerja waktu penuh,” tambah DSS.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Harian Bangsa, Kanit PPA Iptu Octavianus Mamoto menyebut, tidak ada berkas laporan tersebut yang masuk ke pihaknya dari SPKT.

“Memang itu laporan di SPKT Polrestabes Surabaya namun tidak masuk ke unit kami Perlindungan Perempuan dan Anak. Hingga saat ini tidak ada berkas dari SPKT masuk ke unit kami, mungkin di unit yang lain,” ujarnya. (rus/van)