
Kakek itu meminta bantuan melepas pipa paralon berdiameter 3/4 dim dengan panjang kurang lebih 3 cm yang nyangkut di kemaluannya hingga bengkak. Sejak datang itu sang kakek terus merintih kesakitan.
"Kakek itu datang merintih kesakitan dan membuat kaget kami semua. Kok bisa burungnya masuk ke lubang paralon yang kecil itu sampai kesakitan," ujar Purwanto.
Petugas Damkar pun segera merujuk sang kakek ke Rumah Sakit Widodo untuk penanganan lebih lanjut.
Penanganan di Rumah Sakit
Di rumah sakit itu penanganan cincin paralon di kemaluan sang kakek dilakukan bersama petugas medis.
"Jadi dengan melibatkan petugas medis, pelapor kami bawa ke Rumah Sakit Widodo untuk proses lebih lanjut. Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan masyarakat," ungkap Purwanto.
Proses melepas paralon dari penis kakek Suroso itu tidak bisa dibilang gampang. Tim Damkar bersama tim medis di RS Widodo Ngawi butuh waktu hingga kurang lebih 1 jam sampai akhirnya cincin paralon itu terlepas.
"Proses penanganan membutuhkan waktu hampir satu jam lamanya mulai pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB," jlentrehnya.