PKL Makam Gus Dur Demo DPRD Jombang, Tuntut Diperbolehkan Jualan di Lahan Baru

PKL Makam Gus Dur Demo DPRD Jombang, Tuntut Diperbolehkan Jualan di Lahan Baru Aksi para PKL makam Gus Dur saat unjuk rasa di depan gedung DPRD Jombang. foto: rony suhartomo/BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di area makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di kawasan Pondok Pesantren Teburieng, menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Jombang, Selasa (6/10). Mereka menuntut agar dibolehkan berjualan di areal parkir bus, yang sejak Agustus lalu mulai dioperasionalkan.

Selama ini para PKL menjajakan dagangannya di gang-gang sebelah utara ponpes. Namun sejak areal parkir bus beroperasi, dagangan mereka sepi karena tempat para PKL menjajakan dagangan, tidak dilewati para peziarah makam.

"Kami minta dewan merekomendasikan agar kami dibolehkan berjualan di areal parkir bus, sebelum kios-kios permanen untuk pedagang dibangun,” teriak Sutrisno, ketua Paguyuban PKL Makam Gus Dur, dalam orasinya.

Berdasarkan desain pembangunan areal makam Gus Dur, memang tercantum rancangan jajaran kios-kios bagi pedagang areal makam Gus Dur. Namun kios-kios yang nantinya dilewati peziarah sejak dari areal parkir bus tersebut belum ada wujudnya

Bahkan menurut Sutrisno, sejak areal parkir dioperasionalkan Agustus lalu, penghasilan mereka dari berjualan berbagai makanan, minuman, souvenir menurun drastis.

“Tempat kami berdagang sekarang tidak dilewati pengunjung makam. Sebelumnya para peziarah masuk ke areal makam melalui lokasi kami berjualan. Sekarang itu tidak terjadi sehingga penghasilan kami menurun,” kata Sutrisno menambahkan.

Hadi, salah satu PKL berkata, DPRD Jombang pernah berjanji akan mencari solusi dengan melakukan musyawarah dengan PKL dan pihak terkait pada 13 Oktober mendatang. Dari sini PKL berharap saat itu ada rekomendasi DPRD yang membolehkan PKL masuk area parkir bus. “Intinya kami berjuang agar PKL bisa masuk area parkir bus. Dengan demikian dagangan kami kembali laku seperti sedia kala,” harap Hadi.

Usai melakukan orasi beberapa saat di depan gedung dewan, perwakilan PKL diterima Wakil Ketua DPRD, Minardi dan sejumlah anggota Komisi B. Dalam pertemuan yang dilakukan, Minardi tidak bisa berjanji segera memberikan sekomendasi bagi PKL untuk masuk ke areal parkir.

“Akan kami musyawarah dulu dengan pihak-pihak terkait. Ini karena menyangkut banyak pihak. Usulan Anda semua kami tampung dan menjadi bahan bagi kami,” ucap Minardi, di hadapan para pendemo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO