
Yusuf Dhiyauddin Robbani menambahkan, lewat Business Trip ini, pihaknya ingin mengajak pelaku usaha muda Sidoarjo bisa open minded untuk keluar dari zona nyaman dan melihat langsung dinamika pasar global dan belajar secara langsung pada negara yang dengan pertumbuhan ekonominya pesat, Vietnam adalah titik strategis perdagangan Asia.
"Kami berharap anggota Hipmi bisa pulang dengan peluang bisnis baru, koneksi internasional, dan inspirasi atau ide segar untuk mengembangkan usaha mereka ke level berikutnya," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE, Jumat (25/4/2025).
Kegiatan Lanjutan Setelah Vietnam
Setelah rangkaian kegiatan di Vietnam, business trip ini juga akan berlanjut mengikuti kegiatan HKTDC (Hong Kong Trade Development Council) di Hong Kong, yang difokuskan pada penjajakan peluang kerja sama dengan pelaku industri kreatif, teknologi, serta penguatan jejaring distribusi dan logistik regional.
Ketua Umum BPC Hipmi Sidoarjo, Zakaria Dimas, turut menyampaikan harapannya kepada seluruh pelaku usaha muda di Sidoarjo agar dapat memanfaatkan peluang ini sebagai langkah awal untuk siap menghadapi tantangan pasar global.
Seperti wawasan ekonomi yang bisa dipelajari dan didapatkan secara langsung di negara Vietnam.
Menurutnya, ada tiga faktor yang melandasi pesatnya pertumbuhan ekonomi Vietnam. Pertama, yakni foreign direct investment (FDI) yang berkualitas.
Kedua, komitmen Vietnam untuk menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG).
Mereka memastikan agar investasi ini tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, menyejahterakan masyarakat, dan menerapkan protokol yang berlaku di iklim industri internasional.
Ketiga, Vietnam juga berusaha maksimal untuk mengintegrasikan negara mereka dengan dunia internasional, dan mengembangkan iklim investasi yang baik.
Tidak lupa juga, Vietnam selalu berusaha menyediakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dengan selalu menekankan High Technology dalam setiap langkah nyatanya.