
Dia sempat meminta uangnya kepada petugas Pasar Kolpajung untuk dikembalikan. Namun, uangnya hanya dikembalikan Rp 10 juta, dan sisanya belum jelas sampai sekarang.
"Sampai sekarang saya tidak punya tempat jualan. Yang mengembalikan uang Rp10 juta Kepala Pasar Kolpajung, Slamet Efendi," bebernya.
Azizah tetap menuntut untuk mendapat kios, karena dirinya adalah pedagang lama. Apalagi dia merasa sudah didata oleh staf Pasar Kolpajung untuk mendapat kios di Pasar Kolpajung yang baru.
"Uang saya dikembalikan, terus nama saya katanya dicabut dari nama pedagang Pasar Kolpajung Pamekasan. Yang bilang begitu staf Pasar Kolpajung, Darma," keluhnya.
Sampai saat ini, Azizah tidak tahu alasan namanya sampai dihapus dari daftar nama Pedagang Pasar Kolpajung.
"Uang segitu tidak sedikit, itu pun saya pinjam di bank. Saya langsung bayar kontan, saya mau bayar separuh dahulu tidak mau, mintanya cash total. Yang bayar ada suami saya saksinya," bebernya lagi.
Atas kejadian dugaan pungli jual beli kios ini, Azizah sudah melapor ke Polres Pamekasan dan sudah diperiksa untuk dimintai keterangan.
Dia meminta kepada Kepala Disperindag Pamekasan untuk tetap bisa mendapat kios di Pasar Kolpajung Pamekasan yang baru.
"Pedagang yang lama banyak yang gak dapat kios, yang dapat kios itu banyak orang baru," tutupnya.
Kepala Pasar Meminta Uang untuk Kios Baru
Pedagang Pasar Kolpajung yang lain, Wahyu mewakili istrinya, Sanirah, yang juga pedagang lama di Pasar Kolpajung, namun juga tidak dapat kios.
Padahal sekitar tahun 1990, istrinya berjualan daging di Pasar Kolpajung Pamekasan, namun yang dapat kios justru lebih banyak pedagang baru.
"Sebagai warga negara yang baik saya melapor ke Kepala Pasar Kolpajung, Slamet Efendi kalau tidak dapat kios."
"Nasib saya bagaimana? Apakah bisa mendapat kios? Awalnya saya menempati meracang, kalau ini saya tempati tidak elok karena bukan tempat jualan daging. Nanti juga bukan punya saya, tapi punya kakak ipar, masalah datanya nanti," kata Wahyu.
Lalu tak berlanjut lama, Wahyu dihubungi oleh Kepala Pasar Kolpajung, Slamet Efendi, diminta datang ke rumahnya untuk membicarakan perihal kios baru di Pasar Kolpajung.