Edaran Misterius Gegerkan UNIROW, Mahasiswa Tuding Rektorat Sebagai Pelaku

Edaran Misterius Gegerkan UNIROW, Mahasiswa Tuding Rektorat Sebagai Pelaku Edaran yang gegerkan mahasiswa UNIROW. (foto: BANGSAONLINE)

“Ini kan lucu, padahal semua mahasiwa mendukung untuk pembenahan UNIROW, tetapi kenapa kok ada selebaran gini yang tidak pro mahasiswa dalam perubahan UNIROW. Aneh kan, padahal Kemarin saja PR 1, 2 dan 3 hingga dosen lain ikut penandatanganan untuk menuju perubahan UNIROW. Pasti ini edaran abal-abal,” jelasnya.

Berikut isi edaran tersebut:

Kisruh di dalam kampus Unirow terkait status nonaktif sudah tidak bisa ditoleransi. Apalagi kisruh ini semakin meluas lantaran sering ada aksi pengerahan massa yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unirow.

Padahal, masalah-masalah itu bisa diselesaikan mediasi atau audiensi bersama pihak yang bertanggungjawab tidak harus dengan aksi pengerahan massa. Kalau aksi massa ini terus dilakukan oleh BEM, kita takut nama kampus akan jelek. Tak hanya itu, aksi BEM yang kemarin mensweeping para mahasiswa yang melaksanakan ujian semester kurang etis. Apalagi dipaksa untuk bergabung, sehingga bukan solusi yang didapat malah opini jelek yang berkembang di masyarakat buat kampus kita.

Melihat tersebut, dengan keprihatinan melihat keadaan kampus. Maka kami "Mahasiswa Pro Regulasi" menuntut lima pilar. Pertama, BEM Unirow harus dibekukan, karena sudah meresahkan mahasiswa dengan aksi pengerahan massa selama ini. Aksi itu membuat suasana kampus tidak kondusif dan aksi tersebut semakin menimbulkan opini buruk buat kampus, dan bukan solusi yang didapat.

Kedua, PR 1 menggunakan kebijakan dan menggaransi proses perkuliahan untuk terus berjalan dengan baik. Ketiga, PR 3 menggunakan sikapnya untuk menenangkan mahasiswa, bahwa persoalan ini tidak harus aksi massa secara terus menerus.

Keempat, Rektor secepatnya melengkapi persyaratan yang diminta Dikti, agar kampus cepat normal. Kelima, dosen Unirow tetap menjalankan tugasnya dengan memberikan perkuliahan sambil menunggu proses kampus normal. (wan/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO