Pakai Sepeda Penny Farthing, Dede Ngonthel Cianjur - Tulungagung

Pakai Sepeda Penny Farthing, Dede Ngonthel Cianjur - Tulungagung Dede Susilo saat akan meninggalkan Kota Kediri menuju Tulungagung. Foto: Ist.

Setelah beristirahat di rumah Ketua , Dede melanjutkan perjalanan ke Nganjuk dan Kediri. Dari Kediri, Dede melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir di Kecamatan Bonyolangu, Kabupaten Tulungagung.

Karena hujan, perjalanan ke Tulungagung agak tersendat karena ia harus berteduh. "Tadi kami lama berhenti di Ngadiluwih dan Kras (Kabupaten Kediri) karena hujan. Sekarang sudah masuk Tulungagung. Kami masuk Tulungagung sekira pukul 15.00 WIB," kata Dian, penyambut dan pendamping selama di Kediri, melalui WhatsApp, Sabtu (27/1/2024).

Dede sendiri sebelumnya punya hobi menaiki sepeda beroda satu. Ia mulai menekuni sepeda roda satu sejak 15 tahun tahun lalu. Kemudian ia lanjutkan dengan sepeda Penny Farthing.

Sepeda roda satu dan Penny Farthing miliknya bukan buatan pabrik. Melainkan hasil modifikasi dari roda bekas sepeda biasa yang kemudian dipakai ngonthel dari Cianjur menuju Tulungagung.

Seperti diketahui, sepeda Penny Farthing juga dikenal sebagai high wheel, jenis sepeda awal. Sepeda jenis ini populer pada tahun 1870-an dan 1880-an di negara Eropa, dengan diameter roda depannya yang besar.

Dengan roda depan yang lebih besar akan memberikan kecepatan tinggi, karena dapat menempuh jarak yang jauh untuk setiap putaran kaki, dan kenyamanan. Selain itu, roda yang besar memberikan penyerapan guncangan yang lebih besar. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO