8 Tanaman Liar yang Dapat Dikonsumsi saat Kondisi Darurat Logistik di Gunung

8 Tanaman Liar yang Dapat Dikonsumsi saat Kondisi Darurat Logistik di Gunung Ilustrasi.

BANGSAONLINE.com - Bagi kalian yang suka eksplorasi gunung dan hutan, hendaknya mengetahui ilmu dasar tentang survival. Ini ditujukan untuk berjaga-jaga jika kemungkinan buruk terjadi, kita masih mempunyai cara untuk tetap bertahan hidup.

Apalagi jika kita baru pertama kali mengunjungi tempat tersebut. Tersesat dan kehabisan logistik akan menjadi risiko jika tidak berhati-hati dan perhitungan saat perjalanan.

Maka, mengetahui jenis tumbuhan yang dapat dikonsumsi menjadi hal yang wajib bagi seseorang yang suka berkegiatan di gunung dan hutan.

Dalam artikel kali ini, kami akan mengulas 8 tumbuhan liar yang dapat dikonsumsi, khususnya dalam keadaan darurat.

1. Alang-Alang

Tentunya kalian sebagai eksplorer hutan dan gunung tidak asing dengan tumbuhan ini, yaitu rumput liar yang memiliki daun panjang dan meruncing.

Dalam kondisi darurat logistik, kalian bisa menghisap layaknya tebu yang terasa manis untuk membantu menambah asupan cairan walau setetes demi setetes. Selain membantu saat kondisi darurat, akar alang-alang ini juga memiliki berbagai khasiat yang baik untuk tubuh.

2. Semanggi

Semanggi memiliki bentuk yang khas sehingga mudah diingat. Yakni berbentuk love dengan tiga daun dalam satu tangkai. Biasanya banyak dijumpai di hutan yang padat tumbuhan dan lembab.

Semanggi bisa langsung dikonsumsi, bahkan memiliki khasiat, yaitu membantu memperkuat tulang dan kelancaran haid.

3. Ciplukan

Sama halnya dengan semanggi, ciplukan juga memiliki bentuk yang khas sehingga mudah dikenali. Ciplukan dapat dikonsumsi secara langsung. Bagian yang bisa dimakan ada dibalik kelopak.

Jika sudah matang rasanya hampir seperti tomat, yakni ada rasa asam dan sedikit manis. Namun, tidak memiliki kandungan air sebanyak tomat. Tumbuhan ini juga memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

4. Paku Sayur

Paku sayur juga tumbuhan yang sering kita jumpai saat menjelajah di hutan dan pegunungan. Bagian ujung atau ental mudanya dapat dikonsumsi.

Namun untuk tumbuhan ini kita perlu merebusnya terlebih dahulu. Karena jika dikonsumsi secara mentah akan dapat berdampak terhadap pencernaan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO