Wujudkan Zero Stunting, BKKBN Optimalisasi Tim Pendamping Keluarga di Blora

Wujudkan Zero Stunting, BKKBN Optimalisasi Tim Pendamping Keluarga di Blora BKKBN bersama mitra kerja dan para peserta sosialisasi penurunan stunting.

BLORA, BANGSAONLINE.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional () bersama mitra kerja gencar mensosialisasikan penurunan . Kegiatan ini dilakukan dalam rangka percepatan penurunan di Indonesia.

Seperti kegiatan yang berlangsung di pada 30 November 2023,  menggelar roadshow sosialisasi dan KIE program bangga kencana, serta percepatan penurunan bagi tim pendamping keluarga. Agenda tersebut menggandeng sejumlah pihak seperti Bawaslu dan pemerintah daerah setempat.

Kepala Perwakilan Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, menekankan upaya maksimal dalam pencegahan bahaya , karena hal ini menjadi salah satu penyebab terhambatnya upaya untuk mewujudkan SDM unggul. Untuk itu, bersama mitra kerja dan seluruh masyarakat supaya saling bersinergi dalam mewujudkan zero di setiap wilayah.

"Kita harus berupaya optimal, agar Zero Stunting benar-benar harus terwujud. Kita bisa memastikan catin (calon pengantin) dalam kondisi sehat menjelang pernikahannya, maka potensi kehamilan yang sehat akan lebih mudah didapat. Memeriksakan kesehatan awal bagi para calon pengantin untuk antisipasi ," ujarnya. 

"Kita tidak tahu yang akan melahirkan di 2024 siapa, yang bisa kita kontrol adalah catin. Maka TPK melakukan kunjungan kepada catin supaya periksa kesehatan 3 bulan sebelum menikah dengan minimal lila 23,5 dan HB minimal 12,” imbuhnya.

Menurut dia, peran TPK menjadi sangat penting dalam pelaksanaan di lapangan. Bukan karena bertemu langsung dengan masyarakat saja, namun mereka juga dinilai lebih dekat dan mampu melakukan pendekatan yang sesuai dengan kearifan lokal, sehingga diperlukan langkah tepat dan cepat dalam melakukan intervensi di masyarakat, seperti mendampingi Catin.

“Sampaikan catin jangan dibesarkan prewed saja, tapi yang harus diperhatikan adalah prakonsepsi. Dipastikan sel telur dan sperma harus sehat, dengan tidak kekurangan gizi kronik dan dijaga kesehatannya,” tuturnya.

Ia pun mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir jika ditemukan catin yang belum lolos standar untuk hamil, baik dari segi usia yang belum 21 tahun, ataupun dari segi kesehatan masih butuh dipersiapkan lagi, agar menunda terlebih dahulu kehamilannya.

Lihat juga video 'Video Instruktur Senam di Blora Labrak Wanita Muda Diduga Pelakor: Perawan Cap Opo Ngunu Kuwi, Lonte':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO