GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua (Waka) DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim mengungkap, lima problem utama yang dihadapi Pemkab Gresik di saat investasi masuk hingga Oktober 2023 tembus di angka Rp37,043 triliun.
Dikatakan Anha, begitu sapaan akrabnya, kelima problem utama yang dihadapi Pemkab Gresik saat ini yakni pertama, kemiskinan. Angka kemiskinan di kabupaten berjuluk industri ini hingga 2023 masih tembus di angka di atas 10 persen.
BACA JUGA:
- Diduga Mabuk Miras, Sopir Dump Truk Tabrak Lansia Hingga Gegar Otak
- Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
"Masih tinggi angka kemiskinannya. Di atas 10 persen," ungkap Anha.
Kedua, pengangguran. Bahwa angka pengangguran di Gresik yang tumbuh subur ribuan industri baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada 2022 angkanya masih di atas 7 persen.
"Jadi, angka tingkat pengangguran terbuka (TPP) nya masih cukup tinggi kalau berkaca terhadap keberadaan investasi yang tumbuh subur. Namun, lapangan pekerjaan tak banyak dinikmati oleh warga lokal (Gresik)," cetus Ketua DPD Golkar Gresik ini.
Ketiga, infrastruktur: Tingginya investasi yang masuk di Gresik tak berbanding lurus dengan potensi pendapatan daerah (PD) maupun pendapatan asli daerah (PAD) yang masuk.
Anha tantas mencontohkan bahwa pada 2023, berdasarkan kajian tim ahli bahwa, potensi PAD di Gresik mencapai Rp1,6 triliun. Namun, Pemkab Gresik hanya bersedia menerima tugas target PAD Rp1,4 triliun.
"Itu pun potensinya tak dapat terealisasi," jlentreh Anha.