Bupati Sumenep Dinilai Tertipu Mentah-mentah, Soal Pembangunan Bandara Al-Busyro

Bupati Sumenep Dinilai Tertipu Mentah-mentah, Soal Pembangunan Bandara Al-Busyro Bandara Trunojoyo Sumenep

Untuk diketahui, pada tahun 2015 pemerintah daerah telah telah menyediakan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar untuk pembebasan lahan Bandara Al Busyro. Sementara untuk pembangunan sarana lainnya sebesar Rp 6,5 miliar.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep Mohammad Fadillah ketika dikonfirmasi membantah jika rencana pembangunan lapter di Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean dikatakan asal-asalan. Dirinya mengatakan bahwa lokasinya sudah melalui survei. ”Penentuan lokasi itu sudah melalui survei. Itupun dilakukan sebanyak tiga titik, namun yang cocok hanya di Desa Paseraman. Makanya diletakkan disana,” katanya.

Dikatakan, survei yang dilakukan pertama dan kedua kalinya dilakukan di Desa Gelaman, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean. Sementara survei yang ke tiga kalinya dilakukan di Desa Paseraman. ”Jadi, setiap pelaksanaan suatu kegiatan diawali dengan FS (Feasibility Study) atau studi kelayakan yang menentukan secara teknis bahwa suatu lokasi memenuhi syarat untuk dijadikan bandara, jadi bukan asal-asalan atau ditetapkan begitu saja,” ungkapnya.

Dipilihnya Desa Paseraman sebagai tempat pembangunan lapter perintis, lanjut Mohammad Fadillah, karena letak geografisnya dinilai lebih strategis dibandingkan dengan dua tempat lainnya. ”Selain lebih dekat, juga dari standar KKOP (Kawasan keselamatan Operasi Penerbangan) dan persyaratan yang lain lokasi itu memenuhi. Makanya kami pilih lokasi disana,” terangnya.

Saat ini rencana pembangunan bandara yang baru tersebut, masih dalam tahap perencanaan. Dimungkinkan pada tahun 2015 pembangunan bandara akan selesai dan bisa dilakukan penerbangan. ”Masih dalam proses, doakan saja agar tidak ada halangan yang berarti, sehingga pembangunan bandara berjalan lancar,” harapnya.

Sebelumnya Bupati Sumenep A. Busyro Karim memastikan, bulan Juni 2015 ini, pesawat Susi Air bisa langsung melayani Rute Sumenep-Kangean. Hal itu mengingat semua persiapan sudah selesai dilakukan utamanya dalam hal teknisnya.

Sementara tarifnya sesuai Dirjen Perhubungan Udara Nomor AV.005/2/18/DRJU/.DAV.2015 tentang Tarif Rute Baru Angkutan Udara Perintis Tahun 2015, rute penerbangan Sumenep-Surabaya Rp. 270.000 per orang, rute Sumenep-Bawean Rp. 245.000, rute Sumenep-Kangean Rp. 249.000, dan rute Sumenep-Jember masih menunggu revisi selanjutnya. Yang sudah beroperasi yakni Sumenep Jember dan Sumenep Surabaya. ”Jadi, dengan ongkos Rp 249 ribu warga kepulauan sudah bisa naik pesawat,” ungkapnya. (fay/sho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO