‘Dibujuk' Pemkot, PKL di Kediri Batal Unjuk Rasa

‘Dibujuk Perwakilan Forum PKL se-Kota Kediri, saat ditemui pejabat Pemkot di ruangan khusus Sekda Kota Kediri. (foto: arif kurniawan/BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gertakan Forum Pedagang Kaki Lima () se Kota Kediri yang akan mengerahkan ratusan massa untuk menggruduk Balai Kota Kediri, Selasa (26/5), tidak terbukti adanya. Hal itu terjadi, lantaran masing-masing koordinator , sudah ‘dibujuk’ pihak Pemkot Kediri, untuk tidak mengerahkan massa dan disarankan mengirimkan perwakilan saja, untuk mediasi.

Hal itu disampaikan Nurbadik, selaku koordinator , Jalan Doho, bahwa, urungnya para turun ke jalan, dan berencana akan menggruduk Balai Kota Kediri batal lantaran dibujuk oleh pihak Pemkot.

Yakni, Pemkot menyarankan, supaya hanya mengirimkan perwakilan saja. “Sebenarnya para , sudah meliburkan diri untuk tidak berjualan dan berniat untuk melakukan aksi turun ke jalan. Karena dibujuk pihak Pemkot, yang kami rasa niatannya baik, secara otomatis kami menerimanya, asalkan aspirasi kami dipenuhi,“ ungkap Nurbadik, usai mediasi, diruang khusus, Sekkota Kediri, Selasa (26/5).

Berbicara tentang tuntutan yang diajukan Pemkot, Nurbadik mengaku, para intinya hanya menginginkan lahan mereka tidak digusur ataupun ditertibkan. Kalaupun niatan mereka ingin meraih Adipura, janganlah para pedagang dikorbankan.

“Saat mediasi berlangsung, para pejabat yang diwakili M. Yasin, Kasenan (keduanya, selaku Asisten Wali Kota,red), dan juga Kepala Disperindag, Yetty, serta juga Kasat pol PP, Ali Mukhlis, kesemuanya menyetujui tidak akan melakukan penertiban lagi, asalkan para pedagang tidak menganggu pengguna jalan,” tandasnya.

Terpisah, Hanif, koordinator pedagang rosok, juga mengungkapkan, pihaknya hanya menagih janji Pemkot, perihal kejelasan dan keberadaan para pedagang rosok. Karena, dalam perjanjian sebelumnya, Pemkot berjanji akan memasang design gapura, bertuliskan ‘Kawasan Pedagang Barang Bekas‘ atau rosok.

“Kami menagih janji Pemkot, karena sudah pernah dilontarkan kepada kami perihal pembuatan gapura plengkung. Disisi lain, kami juga butuh kejelasan status kami, hingga tidak terjadi miss komunikasi dengan pedagang pasar Kaliombo, yang terkadang memeprtanyakan keberadaan kami,” ucapnya.

Sementara, M. Yasin, perwakilan dari Pemkot Kediri, mengaku, akan menampung semua aspirasi masyarakat, khususnya para , tentang semua aspirasi yang mereka sampaikan. Pastinya, pihaknya berupaya semaksimal mungkin merealisasikanya.

Sekedar diketahui, sebelumnya, Forum , menyebar undangan terbuka untuk melakukan aksi turun jalan dengan menggruduk balai kota dalam jumlah besar. Hal itu dilakukan, lantaran mereka merasa didzolimi, dengan serangkaian penertiban yang dilakukan Sat Pol PP Kota Kediri karena dianggap ‘membunuh’ mata pencaharian mereka.(rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO