SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendorong kebangkitan ekonomi inklusif di Jatim melalui pertumbuhan koperasi dan usaha mikro kecil menengah (KUMKM). Pihaknya optimis, UMKM dan koperasi mampu menjadi penyangga utama perekonomian Jawa Timur.
"KUMKM ini bisa menjadi penyangga perekonomian Jatim di masa pemulihan pasca pandemi. Karena itu Pemprov Jatim berkomitmen untuk mendorong terwujudnya ekonomi inklusif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui gerakan koperasi dan UMKM," ungkap Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Senin (16/1) kemarin.
BACA JUGA:
- Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
- Hari Kesiapsiagaan Bencana, Khofifah Ingatkan Pelbagai Hal saat Pancaroba
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Penghargaan dari Mendagri di Hari Otoda 2024
- Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
Sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan ekonomi inklusif, Gubernur Khofifah meluncurkan program kredit sejahtera (prokesra) melalui Bank UMKM Jatim. Prokesra merupakan program kredit murah dengan suku bunga kredit yang seharusnya 12,15 persen menjadi 3 persen. Rendahnya bunga tersebut karena adanya subsidi bunga dari Pemprov Jatim sebesar sebesar 9,25 persen.
Khofifah mengungkapkan, total sudah senilai Rp15,19 miliar kredit yang dikucurkan oleh Bank Jatim kepada sebanyak 1.792 pelaku usaha mikro, dalam jangka waktu 4 bulan ini.
“Semoga dengan adanya prokesra ini dapat membantu perputaran modal pelaku usaha mikro, agar mereka tidak lagi meminjam ke rentenir berkedok pinjaman online,” ujar Khofifah.
“Ke depan, program kredit murah ini akan terus kami tingkatkan, agar semakin banyak pelaku UMKM yang dapat mengakses,” lanjutnya.
Selain kredit lunak, Pemprov Jatim juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk UMKM dan koperasi Jawa Timur.