GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Komisi II DPRD Gresik, Asroin Widiana, mengaku miris dengan realisasi dana hibah untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tahun 2022 yang ditangani diskop, UKM, dan perindag. Hingga Januari 2023, realisasi penyaluran dana hibah tersebut baru 20 persen.
"Padahal, seharusnya hibah untuk kelompok/klaster UMKM itu sudah terkirim di masing-masing penerima sebelum tutup tahun," ucap Asroin kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (14/1/2023).
BACA JUGA:
- Geliatkan Sektor Wisata, Begini Saran Pimpinan DPRD Gresik dan Caleg Terpilih DPR RI
- Komisi IV DPRD Gresik Dalami LKPj Kepala Daerah 2023 Bersama OPD Mitra
- Pemkab Gresik Tegaskan Tak Beri Pendampingan Hukum untuk Tersangka Korupsi Hibah UMKM
- 4 Nama Caleg Terpilih dari PKB, Gerindra, PDIP, dan Golkar Berpeluang Jabat Pimpinan DPRD Gresik
Menurut dia, pagu anggaran hibah UMKM tahun 2022 sebesar Rp19 miliar. Anggaran itu digunakan untuk belanja hibah yang diajukan 782 penerima/kelompok UMKM.
"Hingga Januari 2023 ini masih terealisasi 162 kelompok atau 20 persen," ungkap Anggota Fraksi Golkar ini.
Untuk itu, komisi II akan kembali melakukan hearing dengan diskop. Sebab, OPD yang dipimpin Malahatul Farda itu baru melakukan belanja barang kepada penyedia melalui e-katalog senilai Rp17 miliar atau 98,32 persen.
"Rencananya rapat akan kembali digelar setelah penyaluran hibah 100 persen tersalurkan. Sesuai janji diskop, penyaluran akan tuntas 100 persen pada 25 Januari," terangnya.
"Setelah rapat pertama, terus kita evaluasi. Kami juga berikan sejumlah rekomendasi terkait ketidaksesuaian barang yang dikirim. Misal, pesan panci terkirim alat untuk las, dan lainnya," tambahnya.