Respons Prostitusi di Eks Lokalisasi GS, PCNU Situbondo Usul Urun Rembuk Semua Stakeholder

Respons Prostitusi di Eks Lokalisasi GS, PCNU Situbondo Usul Urun Rembuk Semua Stakeholder Ketua PCNU Situbondo, KH. Ahmad Muhyidin Khatib.

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - PCNU ikut merespons maraknya prostitusi di eks lokalisasi (GS). Untuk mencari solusi menyeluruh, NU mengusulkan urun rembuk pemkab, aparat, dan stakeholder.

Ketua PCNU , KH. Ahmad Muhyiddin Khotib, mengatakan harus bersih dari praktik prostitusi. Untuk mewujudkan itu, semua stakeholders perlu duduk bersama membicarakan untuk mencari solusi permasalahan sosial tersebut.

"Kita belajar dari Dolly atau Kramat Tunggak bisa dibersihkan, lokalisasi sebesar itu bisa. Mengapa tidak bisa? Kita perlu urun rembuk bersama antara pemkab, ormas keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, MUI dan lainnyam," kata Kiai Muhyiddin kepada BANGSAONLINE.com di kantor PCNU, Rabu (11/02/2022) sore.

Menurutnya, persoalan prostitusi harus dilihat dari berbagai faktor. Misalnya, dari sisi agama, sosial, ekonomi, dan lainnya. "Itu kompleks, harus dilihat dari banyak sisi," ucapnya.

Ia menyarankan agar dialihfungsikan menjadi tempat-tempat kegiatan positif. "Misalkan buat tempat pelatihan. Seperti Kramat Tunggak Jakarta menjadi masjid," jelasnya.

Ketika ditanya tentang keberadaan perjudian, karaoke, dan miras, Kiai Muhyiddin juga mengatakan perlu adanya ketegasan dari pihak aparat dan pemkab.

"Itu efek dari prostitusi, muncul perjudian, miras, dan karaoke. Pemkab dan APH harus tegas," tuturnya.

Ditanya siapa yang bisa menginisiasi urun rembuk bersama mencari solusi terhadap prostitusi di , Kiai Muhjiddin menjawab hal itu bisa dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Tapi kelau pemkab sibuk, PCNU bisa juga memulai," pungkasnya. (sbi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Pikap Pengangkut Cabe Terguling di Jalur Pantura Situbondo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO