SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mengatakan bahwa konvoi di malam tahun baru tidak dibenarkan. Hal tersebut berdasarkan hasil rakor pengamanan libur Nataru di Polda Jatim pada 21 Desember lalu.
"Akan dilakukan penyekatan di beberapa titik ke arah Surabaya, menghindari kemungkinan konvoi antarkota yang dikhawatirkan menimbulkan hal yang tidak diinginkan," ujarnya kepada awak media usai menghadiri giat Fatayat NU, Selasa (27/12/2022).
BACA JUGA:
- Pastikan Maju Kembali di Pilkada 2024, Khofifah Dapat Dukungan dari LDII
- Silaturahim Bersama LDII, Pj. Gubernur Adhy Sebut Peran Penting Ulama-Umaro Sukseskan Pembangunan
- Lepas Jamaah Haji Muslimat NU Sidoarjo, Khofifah Titip Doakan Kedamaian Dunia saat Wukuf di Arofah
- Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
Sejumlah kegiatan pergantian tahun juga dibatasi, tidak bisa sampai pagi dan tidak terlalu padat. Polda Jatim, kata gubernur, bakal melakukan asesmen terkait waktu dan kapasitas dari acara yang berlangsung saat pergantian tahun.
"Begitu juga untuk titik-titik penyekatan dikoordinasikan dengan Kodam, kemudian satpol pp di pemprov. Diharapkan kita masih menjaga protokol kesehatan bersama-sama, jadi konvoi belum dibenarkan," paparnya.
Ia menyebut, perayaan dalam rangka memperingati Tahun Baru 2023 di Gedung Grahadi yang biasanya dihadiri Forkopimda Jatim ditiadakan, karena terbentur kapasitas dan cuaca. Acara diganti dengan agenda keagamaan.
"Bukan di Grahadi, dikhawatirkan hujan. Kalau di Grahadi kapasitasnya sedikit. Ada sholawat bersama kita pusatkan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Itu pun kita ambil sore, bukan malam, InsyaAllah selesai Sholat Ashar kita langsung mulai sholawat bersama menyambut Tahun Baru 2023," ungkapnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News