Korban Meninggal 310 Orang, Warga Cianjur Lebih Suka Tempati Tenda Dekat Rumah

Korban Meninggal 310 Orang, Warga Cianjur Lebih Suka Tempati Tenda Dekat Rumah Dahlan Iskan

CIANJUR, BANGSAONLINE.comPencarian Cianjur terus dilakukan. Banyak cerita dramatis. Seorang anak usia 6 tahun ditemukan hidup di bawah puing-puing reruntuhan bangunan, meski dua hari dua malam tak makan.

Yang membuat warga was-was, ternyata gempa tak hanya terjadi sekali. Tapi juga terjadi gempa susulan. Bahkan menurut BMKG, hingga kemarin telah terjadi 21 gempa di kasawan Cianjur. Selain itu juga rawan longsor? Tapi kenapa warga tak mau menempati tempat penampungan?

Simak tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA pagi ini, Sabtu (26/11/2022). Atau di BANGSAONLINE.com di bawah ini.

ORANG Cianjur kembali waswas, kemarin malam. Gempa susulannya agak besar. Dua kali. Menjelang subuh. "Saya kembali tidur di tenda," ujar Nanang, wartawan Radar Cianjur. Tenda itu ia buat sendiri. Di halaman rumah. Dari bahan terpal. Terpalnya dapat dari bantuan. Terpal itu disangga dengan tiang terbuat dari bambu.

Aman. Apalagi sehari kemarin tidak terasa ada gempa susulan lagi. Agak tenang. Tapi hujan turun sangat deras. Lantai tenda itu dialiri air hujan. Terpaksa Nanang meninggalkan tenda. Ke teras rumah.

Empat keluarga tinggal di tenda itu. Nanang, istri, dan dua anak. Lalu mertuanya. Dua lagi keluarga yang ngekos di rumah Nanang.

Hujan deras kemarin membuat waswas warga pindah ke soal tanah longsor.

Sebenarnya kian hari gempa susulan itu kian lemah, kecuali yang menjelang Subuh itu.

Sejak gempa 5,6 skala Richter Senin lalu, setiap saat memang masih terjadi gempa susulan. Menurut catatan BMKG, sejak hari itu, sampai kemarin, sudah terjadi 21 kali gempa kecil.

Rumah Nanang, tepatnya rumah mertua, hanya retak-retak kecil. Karena itu ia berani tidur di dalam rumah, kecuali menjelang subuh itu, terpaksa kembali ke tenda.

Usaha pencarian korban masih terus dilakukan. Tim dari Basarnas sangat mencolok kehadirannya.

Tiap hari ada saja drama yang terjadi di areal gempa. Ada anak umur 6 tahun ditemukan hidup setelah dua harmal tidak makan dan minum. Ia tertindih material bangunan, tapi ada bantal yang melindunginya. Juga ada pilar tembok yang roboh tapi menyisakan rongga kecil untuk dirinya. Saat ditemukan terlihat tangannya masih tergerak-gerak tapi sudah tidak bisa teriak. Ia segera disodori minum lewat penyedot minuman.

Lalu ditemukan juga anak kecil tapi dalam keadaan meninggal. Tiap hari para relawan dan TNI terus menemukan korban baru. Sehari kemarin saja ditemukan 11 mayat baru. Di antaranya 4 orang dalam satu mobil Avanza.

Lihat juga video 'Gara-Gara Hasil Cukur Tak Sesuai Harapan, Tukang Cukur di Bogor Nyaris Dibacok Pelanggannya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO