BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Type B di Jalan Veteran, Bojonegoro sesuai rencana akan mulai digunakan pada bulan Desember mendatang. Namun, karena lokasi rumah sakit itu berdekatan dengan proyek minyak dan gas bumi (migas) Lapangan Sukowati, Joint Operating Body Pertamina - Petrochina East Java (JOB P-PEJ), maka hal itu akan dikhawatirkan mengganggu kenyamanan dan pelayanan.
"Apalagi beberapa waktu lalu ada insident kebocoran gas H2S dari sumur SKW #21 di Pad A, ini kita antisipasi juga jika suatu saat rumah sakit difungsikan lalu ada insiden serupa (kebocoran gas,red)," ujar Sekretaris Komisi A DPRD Bojonegoro, Anam Warsito Minggu (3/5/2015).
BACA JUGA:
- Hendak Diajak Sahur, Anggota DPRD Bojonegoro Ditemukan Gantung Diri di Pinggir Bengawan Solo
- Rekomendasi Diubah, Ketua Pansus III Kecewa dengan Pimpinan DPRD Bojonegoro
- Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian
- APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik
Karena pemfungisan Rumah Sakit yang digadang-gadang bertaraf internasional itu merupakan sebuah kebijakan dari pemerintah, maka pihaknya turut mengantisipasi. Bahkan dia meminta kalau pun bisa lokasi Pad B yang jaraknya dekat dengan RSUD untuk dipindah.
"Karena ini sangat riskan sekali, kita membayangkan jika rumah sakit itu dioperasikan lalu terjadi kebocoran gas lagi. Bagaimana jadinya?," tambahnya.
Dalam waktu dekat, Komisi A akan mengundang JOB P-PEJ untuk diajak hearing bagaimana solusinya, baik penanganan kepada warga sekitar jika terjadi insiden kebocoran sumur dan dampak terhadap rumah sakit bila sudah dioperasikan.
RSUD type B dengan lokasi pengeboran JOB P-PEJ tidak jauh, kurang lebih hanya sekitar 1 kilometer. Sementara pada peristiwa munculnya bau tidak sedap dari sumur SKW #21 Pad A pada Jumat (24/4) kemarin, warga yang terdampak radius 1 sampai 2 kilometer. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika ada insiden serupa tercium sampai di RSUD type B.