Hendak Direlokasi, Ratusan PKL di Bojonegoro Nglurug DPRD

Hendak Direlokasi, Ratusan PKL di Bojonegoro Nglurug DPRD LURUK. Ratusan PKL di sekitar Kota Bojonegoro meluruk DPRD untuk meminta dukungan agar tidak direlokasi. Foto: eky nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ratusan pedagang kaki lima () yang biasa berjualan di seputar Alun-alun Bojonegoro mendatangi kantor DPRD setempat, Kamis (30/4/2015).

Para itu melakukan negosiasi dan meminta dukungan kepada wakil rakyat yang duduk di kursi legeslatif. Pasalnya ratusan itu akan direlokasi oleh Dinas Pertamanan dan Kebersihan (DKP) Bojonegoro.

"Hari ini rencananya akan dilakukan relokasi, tetapi gagal dilaksanakan setelah para berkumpul di kantor DPRD setempat untuk melakukan negosiasi," ujar Kepala DKP Bojonegoro Nurul Azizah.

Menurut dia, relokasi ini dilakukan karena ada beberapa keluhan dari perkantoran yang ada diseputar wilayah pusat kota itu. Diantaranya, kantor ESDM, Kantor Bakorwil, Masjid Agung dan RS Aisyah.

Surat keluhan yang diterima DKP itu diantaranya, kata Nurul, karena adanya yang berjualan ditrotoar depan kantor itu sehingga mengganggu keindahan kantor, selain itu juga menutupi plang nama beberapa instansi tersebut.

"Selain itu mereka juga mengeluhkan parkir pengunjung yang ada di warung," terangnya didepan ratusan .

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Pemkab Bojonegoro, Arwan mengatakan, penertiban itu juga sesuai dengan amanat Perda nomor 3 tahun 2006 serta berdasar dengan Perbup nomor 14 tahun 2008 tentang Petunjuk teknis penertiban, pengaturan tempat usaha dan pembinaan pedagang kaki lima () di Kabupaten Bojonegoro.

Relokasi itu dialihkan ke Jalan Hasyim Ashari, sebelah barat kantor Satlantas Polres, Jalan AKBP M Soeroko, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Kartini. "Disekitar Alun-alun memang tidak boleh ada . Satpol juga berupaya tempat baru ini memiliki prospek," terangnya.

Sementara, sejumlah yang biasa berjualan di sekitar Alun-alun itu menolak untuk dilakukan relokasi. Selain itu para ini juga merasa kaget karena surat pemberitahuan yang diberikan baru diterima Senin lalu. "Sebelumnya juga tidak ada pemberitahuan," ujar salah salah seorang , Sinarto. (nur/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO