Presiden, kata bupati, dalam arahannya sangat lugas mengatakan bahwa belanja modal daerah diharapkan terbelanjakan dengan produk lokal, dengan satu sistem yang ada yakni e-katalog.
"Bahasa sederhananya, bagaimana kita di pemerintahan mampu membantu tetangga-tetangga yang ada di sekitar kita. Ketika tetangga ada pelaku UMKM, melalui e-katalog ruang itu terbuka. Pemberdayaan masyarakat di era sekarang bisa lebih mudah. Tinggal produknya masuk e-katalog, kita tinggal klik saja bisa belanja dengan menggunakan anggaran pemerintah daerah," paparnya.
"Ini menjadi semangat kita, khususnya Diskoperindag agar terus melakukan sosialisasi agar pelaku UMKM kita apapun produknya silahkan dimasukkan di e-katalog," imbuhnya.
Lebih jauh bupati menjelaskan, potensi yang dimiliki Kabupaten Gresik, salah satunya adalah memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK) yang terintegrasi dengan sebuah pelabuhan internasional dalam pengiriman logistik via laut yang bisa melakukan pengiriman antarnegara.
Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Micronesia, Heri Akhmadi melalui Atase Keuangan KBRI Tokyo menyampaikan bahwa KBRI Tokyo berkomitmen untuk meningkatkan nilai ekspor produk Indonesia ke Jepang, terutama produk UMKM, mengingat sumber daya bahan baku dan pekerja UMKM adalah murni pembedayaan sumber daya dalam negeri.
"Sehingga, dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Hadir juga dalam kunjungan tersebut, Kepala Kantor Bea Cukai Gresik Bier Budi Kismulyanto, Ketua Dekranasda Kabupaten Gresik Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani, Sekda Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati serta kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Gresik. (hud/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News