SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2022 digelar Lapangan Mapolda Jatim, Jumat (22/4/2022). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung apel tersebut.
Apel itu digelar sebagai wujud sinergi Polri dengan instansi terkait menjamin masyarakat aman dan sehat dalam Perayaan Idul Fitri 1443 H.
BACA JUGA:
- Pemudik Asal Bangkalan Melahirkan di Exit Tol Madiun
- Pesan Khofifah saat Tutup Pesantren Ramadan Balita Muslimat NU se-Indonesia
- Jelang Arus Mudik Lebaran 2024, DPRD Kabupaten Blitar Minta Perbaikan Jalan Berlubang Jadi Prioritas
- Lagi, Siswa Jatim Terbanyak Nasional Lolos SNBP, Khofifah: On The Right Track
Gubernur Khofifah menyematkan pita tanda operasi kepada perwakilan Petugas Operasi Gelar Pasukan Ops Ketupat didampingi Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim dan Pangkoarmada II.
Gubernur Khofifah mengatakan apel gelar pasukan ini bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2022 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 H. Baik aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya.
"Seluruh masyarakat aman dan sehat pada saat mudik dan saat balik libur lebaran karena semua lintas sektor sudah melakukan koordinasi," kata Khofifah.
Sesuai amanat Kapolri RI ada 8 hal yang harus dilakukan antisipasi sekaligus panduan oleh seluruh tim yang melaksanakan operasi ketupat 2022 di lapangan. Prinsipnya adalah bagaimana masyarakat bisa melaksanakan mudik dengan sehat dan aman.
"Seluruh titik-titik yang harus diantisipasi dengan berbagai langkah protektif seperti aplikasi peduli lindungi. Pastikan ada dan digunakan di tempat-tempat yang berpotensi di titik-titik keramaian seperti halnya wisata dan mall," ujarnya.
Khofifah juga menjelaskan, berdasarkan hasil survei Badan Litbang Kemenhub RI diperkirakan 85,5 juta masyarakat akan melaksanakan mobilitas mudik selama lebaran.
Khusus di wilayah Jawa dan Bali, moda transportasi mudik didominasi jalur darat. Meliputi mobil pribadi 47 persen, 31 persen kendaraan umum. Sedangkan transportasi udara 10 persen, kereta api 10 persen, 2 persen kapal laut.
"Ini harus menjadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan masing-masing warga yang mudik maupun yang balik menggunakan kendaraan pribadi. Pastikan hal-hal yang menyangkut teknis seperti ban dan mesin mobil dicek kembali," tuturnya.