Hari ​Cing Bing, Babi Diganti Kambing, Mau ke Makam Gus Dur Orang Tionghoa Tak Tahu Caranya

Hari ​Cing Bing, Babi Diganti Kambing, Mau ke Makam Gus Dur Orang Tionghoa Tak Tahu Caranya Dahlan Iskan

"Agustus tahun lalu," jawabnya.

Baru tujuh bulan. Sudah lebih 600 TikTok diunggah.

Padahal ia seorang pengusaha besar. Juga ketua sekolah Karang Turi yang terkenal itu –bos-bos Jarum tamatan Karang Turi. Ia juga ketua rumah sakit di Semarang. Masih menjabat pula ketua RT di kampungnya.

Rupanya TikTok bisa dimanfaatkan untuk promosi perusahaannya: Marimas. Yakni sirup dalam sachet. Yang belakangan berkembang pesat.

Ide awalnya memang unik: orang jual sirup itu pasti di botol. Itu sudah tidak cocok lagi. Maka ia masuk ke bisnis sirup. Beda cara. Sirup dimasukkan sachet.

"Di semua barang konsumsi, yang paling laku adalah unit paling kecil," katanya.

Itulah teori marketing Harjanto. Berhasil. Ia sudah punya 30 rasa sirup –dari hanya lima rasa saat dimulai.

Kini Harjanto sudah punya kekayaan jalur distribusi. Maka ia akan mengisinya dengan banyak produk makanan lainnya. Termasuk kini membuka kafe keren dengan menggunakan nama panggilan neneknya: Posin.

"Kalau kafe ini milik istri saya," katanya.

Sang istri juga alumni Karang Turi. Satu angkatan. Pacaran. Sang pacar lantas sekolah ke Amerika. Harjanto tidak kuat berjauhan. Setahun kemudian ia menyusul pacar sekolah di Amerika. "Itulah pacar saya yang pertama dan terakhir," katanya.

Menulis truk tanki yang terhindar dari bencana dan menulis rencana Cing Bing ke makam Gus Dur rasanya lebih sejuk. Dari pada menulis cerita perang pelan-pelan di Ukraina. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Sanksi Isolasi

Dhipa D

Kalau cuman langka minyak goreng, terigu, BBM bagi org Indonesia itu masalah kecil. Asal msh byk kelapa ya bs bikin minyak goreng, terigu d ganti sagu, telp, ubi yo msh bisa, Bikin BBM alternatif ya sdh byk d lakukan org Indonesia. Yg paling berat bagi wong Indonesia ini, kalau semua aplikasi yg servernya ada d LN d matikan. Pripun jal? arep ngojek online ora iso, dodolan online ora iso, nginput resi ekspedisi ora iso. Pokok e asal Indonesia ini internetnya ora terganggu...rakyatnya masih baik baik saja.

Herry Isnurdono

Pak DI seperti pengamat perang, yang salah prediksinya. Seperti yang sudah-sudah. Kita lihat hari ke 10, Ukraina masih tetap belum bisa ditaklukan oleh Rusia. ANDA PUN SUDAH TAHU. PERCUMA BACA DISWAY..........................

Aryo Mbediun

#151 Sangsi Isolasi Bagi Muhammad Ali, tinju kelas berat itu ya 15 ronde. Tontonan yg asyik sesuai harga tiketnya. Adapun besok harus opname, ya itu resiko dia. Begitupun Putin, Ukraina war itu dibuat hingga sendi2 perekonomian dunia dibuat lungkrah. Euro yg terjerembab, Paundsterling yg shocking dan Oil yg tertarget di $150. Dunia bisa resesi. Hebatnya exit plan si Putin, Tiongkok butuh pasokan gas berapapun jumlahnya. Ukraine ndak harus dikalahkan. Biaya recovery Ukraine itu bakal membebani Europa seperti krisis Yunani dulu. Finally bakal terjadi shifting power di muka bumi ini. Combo Rusia Tiongkok bakal menata dunia menggantikan Uncle Sam. Indonesia, biarlah negeri ini jadi macan medsos saja.

Amat Kaselanovic

Padahakan gasan Putin, "Wani manimbai lunta, wani jua mancaburinya".

Achmat Rijani Fahmi

Hmmmm sepertinya Presiden Putin sedang menjalankan strategi ke 13 dari 36 Mahakarya Seni Berperang Sun Tzu. Yakni mengagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya. Lebih dari itu, sang presiden lebih memilih mengasapi lubang persembunyian ular alih-alih hanya sekedar memukul rumput saja. Mungkin tidak hanya ular yang keluar dari lubangnya, bisa juga lipas, kalajengking, siput, kelinci atau mungkin serigala. Sekarang pastinya Rusia mengamati posisi-posisi negara lain terhadap mereka. Mana negara sahabat sebenarnya? Mana negara musuh yang utama? Mana negara yang bermanis muka? Mana negara yang bermuka dua? Mana negara serigala berbulu domba? Setelah RI menjadi salah satu dari 141 negara yang menyetujui Resolusi PBB yang menuntut Rusia segera mengakhiri operasi militernya, patut ditunggu masuk kategori negara apakah kita sekarang di mata Rusia. Gasan Amat, amun ikam balum khatam kitab The Art of War. Kupadahi perumpamaan Banjar haja lah. Wahini ni ibaratnya si Putin ni lagi meudak-udak banyu di batang. Sidin handak tahu apa haja nang timbulan. Bisa ratik. Bisa jua undang.

Aju Y

Sifat Manusia seperti Tukang Sate Ada Tukang Tusuk Ada Tukang Bakar Ada Tukang Kipas Ada Tukang Makan Ada Tukang Mengamati Dan Ada yang Tukang Mengomentari KEEP CALM AND LOVE PEACE !!...

Amat Kaselanovic

Gaya Abah Dis "pelit" koma dalam tulisannya. Banyak titik, titik dua. Abah lebih suka membuat kalimat minor daripada memakai koma.

Liam

Ooo, kalo dalam satu kalimat banyak koma nya , berarti termasuk kalimat besar, atau kalimat mayor, seperti komen saya ini.

Gambit H-1982

Catatan Editorial: # akibat adanya seragan Rusia = Kalimat ini ada di "caption" atau keterangan gambar, mustinya "serangan". Oya, "caption" bisa dipadankan dengan "takarir"; ada di KBBI, yuk bantu populerkan. # tidak bisa menghubungi kenalan di Kiev = Seingat saya, tidak cuma satu rekan Abah yang dimaksud. Ini dibenarkan oleh uraian setelahnya, ada kata "mereka". Jadi, mungkin terlupa kata "beberapa"-nya; atau, acuannya seperti judul: kata tunggal sah-sah saja mewakili maksud jamaknya. # WA saya pun tidak dibalas. = Cukup lugas, terlebih jika ditambah "pesan" di awalnya. # Tapi harapan itu tak muncul pun sampai tadi malam. = Perlu "rem" berupa "koma" sebelum partikel "pun", agar tak kebablasan terbaca. # Berarti Kiev masih terkontrol oleh tangan pemerintahan Presiden Zelenskyy. = Dapat disederhanakan: "masih dalam kontrol Presiden Zelenskyy". # Atau pun = Termasuk 12 pun yang digabung penulisannya, berfungsi sebagai pembentuk kata hubung. # Km = Tidak kapital, seperti "cm". # hari ke delapan = Inkonsisten saja, ejaan sebelumnya sudah betul: tidak dipisah "ke"-nya. # Pengamat militer di Barat pun bertanya-tanya: mengapa begitu. = Final intonasinya, menurut saya, tetap lebih pas dengan tanda tanya (?), bukan titik. # villa = Salah tik (typo), "l"-nya cukup satu. # Cuba = Pilihan diksi, sebelumnya pakai "k", mengikuti padanan Indonesia-nya. # Maka kalau pun di hari ke 10 besok = Typo lagi. Yang benar "kalaupun" (pun diserangkaikan), dan "ke-10" (dengan tanda hubung di antaranya). Demikian. Mudah-mudahan menambah wawasan.

CuNur Yani

Peribahasa Sundanya: " dipoyok bari dilebok " haadeuuhh...

Mirza Mirwan

Berita ini lebih mengerikan ketimbang konflik Rusia-Ukraina. Sebuah bom meledak di Masjid Kucha Rishaldar, di kota lama Peshawar, Pakistan, menewaskan 30 jamaah Jumat dan melukai lusinan lainnya. Belum ada berita siapa yang bertanggungjawab atas ledakan bom tersebut. Seorang saksi, korban terluka, mengaku hendak memasuki masjid saat ledakan terjadi dan ia terlempar ke jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO