KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tahun Baru Imlek Tahun 2022 (2573 kongzili) harus dijadikan sebagai salah satu simbol penyemangat untuk kembali bangkit di masa pandemi Covid-19.
Hal itu dikatakan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, saat menghadiri peringatan Tahun Baru Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hok Sian Kiong, Selasa (1/2).
BACA JUGA:
- Berlangsung Meriah, Pj Gubernur Jatim Berangkatkan Peserta SOMA Nite Run di Kota Mojokerto
- Lepas Peserta Soma Nite Run, Pj Gubernur Jatim Apresiasi Prestasi Kota Mojokerto
- Hari Bumi, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Berakhir di TPA
- Penuh Sesak oleh Penumpang, Seorang Pemudik Bus Harapan Jaya Pingsan di Mojokerto
"Hari ini kita maknai sebagai penyemangat kita bersama bahwa kesederhanaan dalam pembatasan ini sesuai dengan protokol kesehatan, jangan menyurutkan semangat kita bahwa kita akan mampu lebih bangkit kembali setelah adanya pandemi," ujarnya.
Ia menuturkan, seluruh kehidupan umat beragama di Kota Mojokerto sangat harmonis. Menurut dia, semua pemeluk agama dan kepercayaan dapat hidup berdampingan dengan damai serta selalu bersinergi menabur kebaikan antar-agama lainnya. Hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan Harmony Award dari Kementerian Agama RI pada tahun 2021 atas harmonisnya kehidupan beragama dan berbudaya di Kota Mojokerto.
Meski digelar apa adanya, Wali Kota Mojokerto mengapresiasi semangat imlek tahun ini dan menilai kesederhanaan tersebut tidak menyurutkan antusias warganya.
"Perayaan Imlek ini merupakan salah satu kekayaan akan budaya yang ada di Kota Mojokerto, walau digelar sederhana kami merasakan semangat Imlek," kata Ning Ita, sapaan akrab Ika Puspitasari.
Ia juga menaruh harapan besar terhadap akulturasi budaya yang ada di Kota Mojokerto bukan menjadi perpecahan, namun menjadi kekuatan. Hal itu sudah terwujud dengan adanya pawai budaya oleh semua lapisan masyarakat di Kota Onde-Onde.