Hilangkan Pemilihan Cak dan Ning, Risma Dianggap tak Sensitif

Hilangkan Pemilihan Cak dan Ning, Risma Dianggap tak Sensitif Pemilihan Cak dan Ning Surabaya

SURABAYA (BangsaOnline) - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk tidak memasukkan progam Cak dan Ning pada tahun 2015 kembali mendapat protes keras dari kalangan DPRD Surabaya. Sebelumnya Ketua DPRD Surabaya, Armuji melakukan kritik tajam kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Kini giliran anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Baktiono.

Politisi asal fraksi PDIP tersebut mengaku sangat prihatin jika progam Cak dan Ning ditiadakan pada tahun 2015 atau digelar dua tahun sekali. Sebab menurutnya, acara seperti pemilihan Cak dan Ning ini hanya ada di kota Surabaya dan harus dibudayakan sampai kapanpun. Apalagi hal ini bisa menciptakan pemuda-pemudi mempunyai jiwa kebudayaan.

"Jadi penguasa kota saat ini tidak sensitif terhadap perkembangan budaya, yang ingin merusak budaya asli bangsa Indonesia. Padahal Cak dan Ning ini adalah representasi atau karakter dari arek-arek Surabaya yang blak-blakan, legaliter, guyub, dan kebersamaanya sangat kuat," tegas Baktiono.

Baktiono menuturkan, seharusnya pemkot lebih memperkenalkan progam Cak dan Ning ini kepada seluruh sekolah yang ada di Surabaya, agar para siswa-siswi bisa mengenal apa yang dimaksud Cak dan Ning dan bisa mempertahankan kebudayaan asli kota Surabaya. Serta dapat mempromosikan kota Surabaya dikota-kota lain.

"Bukan malah menghilangkan progam ini. Saya benar-benar sangat ironis sekali melihat langkah pemerintah kota saat ini. Kenapa kok bisa program yang justru bisa membawa kota Surabaya dikenal oleh kota lain, malah dihilangkan begitu saja, ini tidak masuk akal," ucap Baktiono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO