Awal Mula Tarawih Cepat di Ponpes Hidayatullah Al Muhajirin Bangkalan

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Ada fenomena yang selalu viral setiap Bulan Ramadan, yakni Salat Tarawih Cepat.

Jika di Indramayu ada pesantren yang menuntaskan salat tarawih 23 rakaat dalam durasi hanya 6 menit, di Bangkalan juga ada pesantren yang menggelar salat tarawih cepat. Hanya saja tidak secepat yang ada di Indramayu.

Kendati demikian, salat tarawih di pesantren ini masih tergolong cepat. 23 rakaat salat tarawih plus witir tuntas dalam waktu tak lebih dari 15 menit.

Namanya Pondok Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin. Kali ini tim TV BANGSA berkesempatan mengikuti salat tarawih cepat tersebut, sekaligus menengok lebih dekat aktivitas Santri Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin selama Ramadan.

Berikut laporan dari Ahmad Fauzi dan Subaidah, Reporter TV BANGSA Biro Bangkalan.

Pondok Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin terletak di Paserean Bawah Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.

Pesantren ini menjadi terkenal berkat salat tarawih super cepatnya. Salat tarawih 20 rakaat plus witir 3 rakaat, rampung dalam waktu kurang dari 15 menit.

Pelaksanaan salat tarawih super cepat ini sudah menjadi kegiatan turun-temurun di Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin. Jemaah tidak hanya dari santri ponpes, namun masyarakat sekitar hingga dari desa lain juga tertarik mengikuti salat tarawih cepat ini.

Pengasuh Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin, Kiai Haji Linul Qolbih Hamzah mengatakan, salat tarawih cepat itu sudah dilakukan sejak generasi pertama pesantren. Tradisi tarawih cepat itu terus dilestarikan hingga kepemimpinan Kiai Linul Qolbih, yang merupakan generasi keempat.

Menurutnya, salat super cepat itu hanya dilakukan saat tarawih. Sedangkan untuk salat wajib, dilakukan seperti salat jamaah biasa.

Kiai Linul Qolbih mengatakan, cepat atau lambat dalam salat sama saja, yang penting Tuma'ninahnya dijaga.

Adapun setelah salat tarawih, santri pesantren ini dianjurkan untuk membaca surat yasin, istighfar, dan tasbih untuk mendoakan keselamatan bangsa dan negara. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh pengasuh pondok pesantren.

Ponpes Hidayatullah Al Muhajirin tidak hanya fokus pada pendidikan agama, para santri juga diajarkan untuk saling peduli terhadap keadaan sosial masyarakat. (uzi/ida/tim).

VIDEO TERKAIT