Ia menambahkan, nantinya para perempuan itu tidak hanya diberi bantuan modal, tetapi juga didampingi dengan pelatihan manajemen, pemasaran digital, pendampingan legalitas usaha, hingga sertifikasi usaha.
”Jadi semua digerakkan paralel. Yang masuk program Kurma ini nantinya juga diberi Nomor Induk Berusaha (NIB) dari sisi perizinan. Meskipun dia ultra mikro tetap usahanya punya izin sehingga ke depan bisa mengakses berbagai program pemerintah lainnya yang selalu mensyaratkan adanya NIB,” jlentrehnya
Dijelaskan Gus Muhdlor, selain itu, warga juga akan langsung didampingi untuk mendapatkan sertifikasi atau dokumen penunjang sesuai jenis usahanya. "Misalnya dia usaha olahan makanan, dinas terkait langsung mengawal untuk pemberian PIRT,” ucap alumni FISIP Unair ini.
Selain menyiapkan program Kurma berupa bantuan modal ini, sebelumnya Pemkab Sidoarjo sudah meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) ”Sayang" dengan bunga hanya 3 persen pertahun, di bawah skema normal KUR dari pemerintah yang bunganya 6 persen.
”Insya Allah kita siapkan pengembangan kewirausahaan untuk pemulihan ekonomi ini secara terintegrasi. Dari hulu soal permodalan dan perizinan, misalnya. Di hilir nanti kita bantu dengan pemasaran termasuk pendampingan digital marketing. Kita optimistis ini bisa berkontribusi memulihkan ekonomi," pungkasnya. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News