Putri Pendiri Huawei, Meng Wanzhou, Bebas Sementara Berkat “Perjanjian Penundaan Penuntutan”

Putri Pendiri Huawei, Meng Wanzhou, Bebas Sementara Berkat “Perjanjian Penundaan Penuntutan” Dahlan Iskan

Saya tidak mendapat bocoran siapa saja yang berada di pesawat yang begitu besar. Suami dan anaknyi tinggal di Shenzhen. Musim semi lalu mereka memang menengok Meng ke Vancouver tapi segera pulang kembali ke Shenzhen.

Meng lahir di Shenzhen. Kantor pusat juga di Shenzhen.

Jumat kemarin memang finalnya. Berarti pembicaraan persetujuan itu sudah dipersiapkan lama. Setidaknya sebulan sebelumnya. Poin-poin perjanjian tentu lebih dulu diperdebatkan kedua belah pihak. Dengan seru. Harus sangat teliti. Jangan sampai ada kalimat yang menjebak.

Di masa akhir pemerintahan Trump sebenarnya juga sudah ada tanda-tanda menuju penyelesaian masalah Meng ini. Waktu itu, menurut bocoran yang diterima media di Kanada, Amerika sudah berniat membebaskan Meng. Asal Meng mau mengaku bersalah.

Pihak Meng tetap tidak mau mengaku bersalah. Apalagi pihak Meng sangat curiga: jangan-jangan setelah mengaku bersalah justru akan dipakai menjeratnyi. Kepribadian Trump yang seperti ”itu” membuat pihak Meng curiga jangan-jangan akan ada kelicikan di balik kepalanya.

Maka Meng tetap di tahanan. Menunggu Trump digantikan Joe Biden. Tapi era Biden juga perlu lihat kanan-kiri dulu. Terutama harus menunggu pergantian pejabat-pejabat tertentu di Kementerian Kehakiman. Agar orang-orang yang loyal kepada Trump tidak di situ lagi.

Jumat sore lalu semua urusan dengan pengadilan tinggi Vancouver selesai. Pengadilan mengeluarkan surat bebas dari penahanan untuk Meng. Juga mengeluarkan putusan tidak perlu lagi dijaga. Tentu juga putusan tidak harus lagi mengenakan gelang elektronik di kaki.

Ketika meninggalkan gedung pengadilan itu, Meng sudah menjadi manusia bebas –sementara. Kalau toh pulangnyi masih dikawal, mungkin para pengawal itu hanya ingin menjaga keselamatan Meng.

(Putri pendiri , . Foto: Disway)

Kelihatannyi Meng memang pulang dulu. Tidak langsung ke bandara. Atau dari pengadilan langsung ke bandara. Pakaiannyi masih sama: hitam (lihat foto). Dan lagi lewat tengah hari, Jumat kemarin itu, pesawat Boeing 777 Air China sudah bisa tinggal landas: langsung menuju bandara Shenzhen, sekitar 14 jam penerbangan.

Begitu pesawat tersebut memasuki wilayah udara Tiongkok, dua warga Kanada yang ditahan di Tiongkok dibebaskan. Mereka langsung terbang ke Kanada. Pasti Meng tidak kenal dua orang itu: Michael Kovrig dan Michael Spavor.

Michael Kovrig dulunya diplomat Kanada. Lalu jadi tenaga ahli lembaga tink-tank untuk perdamaian dunia. Ia tinggal di Tiongkok. Fasih berbahasa Mandarin. Hidupnya jauh dari damai sejak Kanada menahan Meng.

Michael Kovrig adalah penyanyi lagu-lagu rock. Saat ia masih muda. Tahun 1998. Di Hongaria, nagara asal ayahnya. Nama band rock-nya kini menjadi terkenal akibat kasus ini: Bankrupt. Apalagi belakangan merilis lagu untuk membela mantan vokalisnya itu.

“Perjanjian Penundaan Penuntutan”.

Berarti suatu saat nanti Meng masih akan dituntut dengan tuduhan yang sama. Dia setuju saja. Tapi tetap tidak mau mengaku bersalah.

Kapan penuntutan yang ditunda itu?

Suka-suka Amerika. Kapan saja. Tapi kalau sampai 14 bulan lagi penuntutan itu tidak juga dilakukan Meng bebas dari tuntutan. Pengadilan tinggi Vancouver akan menggugurkan perkara itu.

Bagaimana kalau sebelum batas waktu 14 bulan itu Amerika ”menghidupkan” tuntutan tersebut?

Saya tidak tahu. Hanya level Kliwon atau Pray. Yang bisa menjawab. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO