Dari kecil, PD memang sudah ditinggal kedua orang tuanya. Dia hanya tinggal bersama neneknya sejak bayi. PD sebenarnya punya seorang kakak, namun jarang bertemu karena bekerja.
“Kunjungan saya ke sini, pertama memberikan bantuan uang tunai dan beras 10 karung. Ini saya berharap segera dipindah ke kontrakan yang lebih representatif, lebih layak, lebih aman. Nanti kalau memang kesulitan dalam pembiayaan kontrakan, nanti saya sendiri yang bayar,” ucap Putra dari KH Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet Mojokerto itu.
Gus Barra pun akan terus memantau kondisi PD. Jika nanti butuh persalinan, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit daerah yang ada di Kabupaten Mojokerto.
“Alhamdulillah sudah ada penanganan dari bidan untuk setiap harinya memeriksa kandungan dan sudah ada juga bantuan-bantuan dari pemerintah, jadi kita ingin semuanya tertangani,” kata Gus Barra.
Untuk perkembangan hukum, Gus Barra mengaku akan berkoordinasi dengan penegak hukum agar nantinya PD mendapatkan keadilan.
“Pelakunya juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, tidak mungkinlah mereka melakukan kejahatan seperti ini kemudian berkeliaran di luar sana,” tegasnya. (ris/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News