Dewan Panggil Kemenag Sumenep Terkait Kisruh dengan Madrasah An-Nuqayah

Informasinya pada acara tersebut akan mengutus sebanyak 90 siswa batik ditingkat MTs maupun siswa ditingkat MA. Hanya saja sebelum didelegasikan ketingkat Jawa Timur, sejumlah peserta dari berbagai sekolah akan dilakukan seleksi di tingkat Kabupaten.

Sementara setiap lembaga yang akan mengikut sertakan ditingkat kabupaten hanya diperbolehkan mengutus siswa terbaiknya sebanyak tiga orang.

”Ini kan sama halnya penekanan. Masak kalau tidak mau ikut masih dimintai sumbangan. Ini kan tidak rasional,” ungkapnya.

Akibat persoalan tersebut, salah satu ponpes terkemuka di pulau madura itu berencana henkang dari naungan kemenag sumenep. Bahkan, salah satu pengelola MTs mengaku sudah tidak kerasan berada dinaungan Kemenag.

Sementara Kepala Kemanag Sumenep Moh. Shodiq dirinya selaku pemegang tampuk kekuasaan di Kemanag Sumenep mengaku rela jika Madrasah yang ada di bawah naungan pondok pesantren (ponpes) An-nuqayah, Kecamatan Guluk-Guluk, keluar dari nauangan .

”Masalah pindah dan tidaknya itu merupakan kewenangan pengelola madrasah, dan itu tidak menjadi masalah pada kami. Karena kami memberikan kebebasan penuh pada pihak sekolah. Jadi, silahkan jika Madrasah di An-nuqayah mau bernaung dibawah kemenag maupun di lembaga yang lain,” kata Shodiq kemarin (11/3).

Sebab, lanjut Shodiq pihaknya telah berupaya untuk menyelesaikan persolan yang sedang terjadi di Madrasah An-Nuqayah. Salah satuanya, pihaknya telah mengutus salah satu pengawas Madrasah Kecamatan Guluk-Guluk untuk menanyakan kebenaran isu jika Madrasah di An-nuqayah mau memisahkan diri dari Kemenag.

”Jika memang benar mau memisahkan diri dari kemenag, kami intruksikan agar piagam sekolahnya diserahkan,” terangnya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO