Bidang Kesehatan Masih Jadi Prioritas Utama Perubahan APBD Lamongan 2021

Bidang Kesehatan Masih Jadi Prioritas Utama Perubahan APBD Lamongan 2021 Bupati Yuhronur Efendi foto bersama pimpinan DPRD Lamongan.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bidang kesehatan masih menjadi prioritas utama yang harus dialokasikan di dalam Perubahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten Lamongan Tahun 2021.

Hal itu diungkapkan Bupati dalam Rapat Paripurna Hari Pertama dalam rangka Penyampaian Pengantar Nota Keuangan Raperda atas Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021, Jumat (20/8).

“Kebijakan perubahan belanja daerah tahun anggaran 2021 ini akan diprioritaskan kepada beberapa sektor dominan. Bidang kesehatan merupakan prioritas utama yang harus dialokasikan di dalam perubahan APBD 2021 ini," ungkap Yuhronur.

Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 varian delta pada triwulan II memerlukan penanganan yang lebih intensif. Apalagi IGD semua rumah sakit rujukan Covid-19 di Lamongan sempat over kapasitas. Selain itu, terjadi kelangkaan oksigen dan obat-obatan. Sehingga memerlukan pendanaan yang lebih besar. Termasuk, untuk percepatan vaksinasi.

Selain bidang kesehatan, lanjut Yuhronur, arah kebijakan perubahan belanja tahun anggaran 2021, juga diprioritaskan kepada beberapa sektor dominan yaitu, bidang ekonomi dan sosial, bidang pendidikan, dan bidang infrastruktur.

Bidang ekonomi dan sosial misalnya, masih bertumpu kepada pemulihan, percepatan ekonomi, dan pengamanan sosial sebagai akibat pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih dalam kondisi yang tidak dapat diprediksi.

Sementara bidang pendidikan, alokasi dana masih diarahkan untuk pengadaan alat praktik dan peraga siswa PAUD, rehabilitasi gedung pendidikan, dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah, serta penyusunan penyesuaian kurikulum pembelajaran daring.

Selanjutnya, bidang infrastruktur, dana masih difokuskan untuk rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur jalan, pengairan, dan pertanian yang juga sebagai upaya mendorong dan mendukung peningkatan dan pemulihan mobilitas perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

Pada kesempatan tersebut, Yuhronur juga mengemukakan outlook pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamogan Kuartal III tahun 2021 yang tak jauh beda dengan kondisi nasional yang tumbuh cukup lambat dibandingkan realisasi Kuartal II tahun 2021. Di mana pendapatan daerah setelah perubahan mengalami penurunan.

“Pendapatan daerah setelah perubahan sebesar Rp 2.903.968.723.509,62 mengalami penurunan Rp 26.468.476.190,38 atau minus 0,90 persen. Dari segi komposisi hampir secara keseluruhan mengalami penurunan fluktuasi," jelasnya.

"PAD secara agregat diproyeksikan sebesar Rp 456.998.311.039,62 mengalami penurunan Rp 10.690.228.727,38 atau minus 2,29 persen. Pendapatan transfer dialokasikan Rp 2.283.941.074.364 mengalami penurunan Rp 28.063.247.463 atau minus 1,21 dari target sebelum perubahan. Sementara untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami kenaikan 8,15 persen atau 12,285 milyar,” sambungnya.

Sementara untuk belanja daerah, volumenya direncanakan Rp 2.953.893.170.116,11 atau mengalami peningkatan sebesar Rp 14.955.970.416,11 (0,51%) dari pagu belanja APBD murni tahun 2021. Sehingga dalam postur perubahan APBD tahun anggaran 2021 mengalami defisit minus Rp 49.924.446.606,49.

Sebagai penyeimbang dari defisit yang terjadi, maka kebijakan pembiayaan yang ditempuh adalah pembiayaan netto yang berasal dari penerimaan pembiayaan yang secara keseluruhan dialokasikan sebesar Rp 52.424.446.606,49.

Selain penyampaikan nota keuangan Raperda Perubahan APBD 2021, pada rapat paripurna tersebut juga dilakukan penandatanganan bersama persetujuan perubahan Kesepakatan Kebijakan Umum serta Prioritas dan Platfon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2021. (qom/ian) 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO