PPKM, Aktivitas Konsumsi Masyarakat Kota Probolinggo Terdampak

PPKM, Aktivitas Konsumsi Masyarakat Kota Probolinggo Terdampak PPKM berdampak terhadap aktivitas konsumsi masyarakat, sehingga berpengaruh terhadap kenaikan harga, di antaranya pada harga cabai rawit di Pasar baru Kota Probolinggo. (foto: ist)

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Dampak PPKM di Kota Probolinggo sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat. Tak hanya itu, hal tersebut juga berdampak terhadap laju inflasi.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo, terjadinya inflasi tersebut tidak hanya pengaruh dari pemberlakuan PPKM, melainkan juga terjadinya kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti harga cabai rawit, mangga, dan tomat di pasaran.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setda Kota Probolinggo Setiorini Sayekti mengatakan, di masa pemberlakuan PPKM Level 3 perputaran ekonomi di Kota Probolinggo masih terbilang baik.

"Perputaran ekonomi di Kota Probolinggo masih terbilang stabil," katanya kepada wartawan, Rabu (18/8/2021).

Diakuinya, pengendalian dan penanganan masa Pandemi Covid-19 memang berdampak terhadap aktivitas konsumsi masyarakat. Namun berkat upaya pemerintah daerah, kondisi perputaran ekonomi masih taraf stabil.

"Sekarang masyarakat sudah bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi. Misalnya, kalau dulu pedagang harus bertatap muka berjualan. Tapi sekarang mereka berjualan melalui online," katanya.

Sekadar diketahui, di Jawa Timur ada sebanyak enam kota yang mengalami inflasi. Sedangkan dua kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,42 persen, diikuti Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,23 persen, Kota Surabaya sebesar 0,20 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang dan Kota Madiun masing-masing sebesar 0,11 persen. (ugi/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO