Pengangguran Jadi Topik Penting dalam Penyusunan Rekomendasi LKPJ Kepala Daerah Gresik Akhir TA 2020

Pengangguran Jadi Topik Penting dalam Penyusunan Rekomendasi LKPJ Kepala Daerah Gresik Akhir TA 2020 Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim dan Mujid Riduan bersama tim ahli saat rapat kerja penyusunan rekomendasi LKPJ kepala daerah akhir tahun anggaran 2020. (foto: SYUHUD/BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com menggelar rapat kerja (raker) membahas penyusunan rekomendasi atas laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) kepala daerah akhir tahun anggaran (TA) 2020 di Hotel Royal Tulip Surabaya, Senin-Rabu (29-31/3/2021). Raker kali ini, menggandeng sejumlah pakar dari sejumlah akademisi, yakni dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Jember (Unej), dan Universitas Trunojoyo.

Wakil Ketua Ahmad Nurhamim mengungkapkan, sedikitnya ada 9 poin penting yang menjadi catatan untuk direkomendasikan kepada Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dalam pembahasan LKPJ kepala daerah akhir tahun anggaran 2020.

Di antaranya, kata Anha--sapaan akrabnya, di LKPJ terdapat beberapa narasi berupa konsep atau teori yang porsinya terlalu banyak, dibandingkan dengan narasi data hasil kinerja yang seharusnya dilaporkan.

"Pada LKPJ terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi wewenang daerah secara garis besar terbagi menjadi tiga urusan, capaian indikator kinerja utama, capaian indikator sasaran RPJMD, dan capaian pelaksanaan program dan kegiatan," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (30/3/2021).

Rekomendasi selanjutnya, lanjut Anha, DPRD meminta pemkab melakukan terobosan guna memastikan Angka Partisipasi Murni (APM) anak usia SD dan SMP. DPRD berharap anak usia SD dan SMP bisa 100 persen tercatat sebagai siswa, sehingga mereka semua bisa menikmati haknya atas pendidikan di Kabupaten Gresik.

"Dari jumlah penduduk usia antara 7-12 tahun sebanyak 122.557 jiwa, ternyata jumlah siswa SD sederajat usia 7-12 tahun sebanyak 118.470 siswa. Kemudian angka APM SMP sederajat pada tahun 2020 74,77 persen, naik dibandingkan tahun 2019, 72,10 persen. Dan, dari jumlah penduduk usia 13-15 tahun sebanyak 60.244 jiwa, tercatat siswa SMP sederajat usia 13-15 tahun sebanyak 45.045 siswa," ungkap Anha.

Untuk bidang kesehatan, DPRD meminta agar Pemkab Gresik tidak hanya fokus kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan saja. Namun, juga terhadap biaya layanan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat Kabupaten Gresik. "Faktanya, BPJS belum 100 persen menyelesaikan layanan kesehatan," ungkap Anha.

Selanjutnya, capaian kinerja urusan ketenagakerjaan. Sasarannya, pengangguran turun pada tahun 2020. Namun, faktanya pada LKPJ 2020 naik signifikan. "Terlebih dengan terjadinya pandemi Covid-19. Lonjakan pengangguran di Kabupaten Gresik tahun 2020 cukup signifikan," beber Anha.

"Karena itu, Pemkab Gresik perlu melakukan langkah terobosan dengan banyak lakukan pelatihan berwirausaha, pemetaan bagi palaku UMKM berbasis rumah tangga, dan terobosan untuk lapangan pekerjaan lain," sambungnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO