Buka Musda VII DPD LDII Gresik, Bupati Gus Yani Minta Didoakan Sukses Tuntaskan Masalah Kali Lamong

Buka Musda VII DPD LDII Gresik, Bupati Gus Yani Minta Didoakan Sukses Tuntaskan Masalah Kali Lamong Bupati Gus Yani dan Ketua DPD LDII Gresik K.H. Abdul Muiz bersama para undangan saat pembukaan Musda VII. (foto: SYUHUD/BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Daerah (Musda) VII DPD LDII Kabupaten Gresik di Gedung DPD Jalan Dr. Wahidin S.H. Kecamatan Kebomas, Rabu (24/3/2021).

Turut hadir, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Ketua DPW LDII Jatim K.H. Amrodji Qonawi, Ketua DPD K.H. Abdul Muiz Zuhri, Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim Qodrat Sunyoto, Ketua MUI Gresik K.H. Mansoer Shodiq, Ketua DMI Gresik Zainal Abidin, Sekretaris PCNU Gresik Anharul Mahfudz, dan sejumlah undangan lain.

Bupati Gus Yani dalam sambutannya menyatakan bahwa program Nawa Karsa yang diusungnya bersama Wabup Aminatun Habibah dalam untuk memperbaiki sektor pembangunan. Mulai pendidikan, kesehatan, pertanian, infrastruktur jalan, ketenagakerjaan, penanganan kemiskinan, UMKM, banjir luapan Kali Lamong, dan lainnya.

"Saat ini saya dan Bu Wabup tengah melakukan program prioritas penanganan Kali Lamong dalam 99 hari Nawa Karsa. Mohon doanya agar program tersebut tuntas," kata Bupati Gus Yani.

Menurut Bupati Gus Yani, penanganan Kali Lamong menjadi prioritas karena luapannya menyebabkan banjir di Gresik Selatan setiap musim hujan. Akibatnya, kerugian yang diderita masyarakat sangat besar, baik korban jiwa maupun materi.

"Waktunya panen gagal panen. Seharusnya, pada musim tanam bisa nabung padi, tapi karena kena banjir nabung utang. Karena itu, saya harus agresif untuk menuntaskan Kali Lamong," ungkapnya.

Bupati Gus Yani membeberkan bahwa penanganan banjir Kali Lamong masuk dalam Perpres No. 80 Tahun 2019, tentang percepatan pembangunan di wilayah Gerbangkertasusila. Salah satunya, Gresik.

"Makanya, saya harus agresif menuntaskannya. Selama ini ternyata penanganan Kali Lamong ibaratnya kesrimpet sarungnya sendiri, karena selalu dihadapkan persoalan kewenangan," bebernya.

Karena itu, ia mengungkapkan telah melakukan pertemuan dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk penanganan Kali Lamong. "Alhamdulillah, mulai bulan April mendatang pembebasan lahan (untuk normalisasi) sudah bisa dilakukan," terangnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO