SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka langsung Rapat Kerja (Raker) dan Sarasehan Forum Komunikasi (Forkom) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tahun 2021, di Balai Diklat Pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jalan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (20/3).
Mengambil tema "Meneruskan Kebaikan Maju Terus Suroboyo", raker berlangsung dua hari, yakni pada tanggal 20 - 21 Maret 2021. Sedangkan pelaksanaannya dilakukan secara hybrid, yaitu offline dan online yang diikuti via daring oleh seluruh Forkom LPMK dari 31 kecamatan Surabaya.
BACA JUGA:
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Surabaya Tambah Pos Pantau Bencana di Perbatasan Kota
Dalam sambutannya, Mas Eri, sapaan lekat Wali Kota Surabaya menyampaikan bahwa pemkot tidak bisa sendiri dalam mengatasi sebuah permasalahan di masyarakat. Sebab, keberhasilan menangani sebuah masalah itu ketika perwakilan masyarakat menjadi bagian dari pemerintah.
"Salah satu perwakilan masyarakat adalah LPMK Surabaya. Karena itu saya sampaikan seluruh kelurahan harus ada tempat atau meja untuk LPMK. Karena ini yang mendekatkan pemerintah dengan warganya," kata Eri mengawali sambutan.
Selain itu, ia menyatakan bahwa pemerintah tidak mungkin turun ke bawah untuk menyelesaikan masalah tanpa dibantu LPMK. Karenanya, jika ada permasalahan atau kebutuhan di masyarakat, Eri berharap agar LPMK dapat menyampaikannya kepada Pemkot Surabaya.
"Permasalahan apa yang dibutuhkan warga panjenengan (anda) harus disampaikan kepada kami. Teman-teman ini semua adalah orang-orang hebat yang membantu Pemkot Surabaya," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa LPMK adalah salah satu keluarga besar dan bagian dari Pemkot Surabaya. Sehingga tidak ada batasan antara LPMK dan pejabat Pemkot Surabaya. Maka dari itu, ia ingin ke depan agar sikap gotong-royong dan sinergi bersama ini harus terus dilakukan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di Surabaya.
"Tidak ada yang paling hebat, tidak ada yang paling pintar di Surabaya. Kita bisa hebat dan pintar karena dengan cara gotong-royong," tuturnya.