Ridwan Kamil: Daripada Impor, Beli Saja Beras Petani Lokal

Ridwan Kamil: Daripada Impor, Beli Saja Beras Petani Lokal Dr. Ir. Ridwan Kamil, Gubernur Jabar. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Barat, , memberi ide cemerlang sekaligus memperjuangkan aspirasi para petani. Hal itu terkait rencana impor 1 juta ton beras yang akan dilakukan pemerintah pusat.

Menurut Kang Emil, ketimbang pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan , yang jelas merugikan petani lokal, lebih baik menyerap beras berasal dari wilayah Indonesia, utamanya Jawa Barat.

“Daripada impor, sebaiknya beli saja beras petani kita sendiri,” kata Kang Emil lewat keterangan tertulisnya, Kamis (18/3/2021).

Keberpihakan Kang Emil pada para petani bukan tanpa alasan. Dia meminta rencana ditunda atau dibatalkan sama sekali. Karena sampai April 2021, untuk Jawa Barat saja tercatat 322 ribu ton. Dan sebentar lagi akan panen raya, menghasilkan beras yang berlimpah.

“Jika kemudian terjadi banjir beras impor, maka harga beras petani lokal bakal jatuh, dan tidak terserap pasar,” ucapnya menyampaikan aspirasi para petani usai berkomunikasi langsung via video conference.

Sejumlah perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) curhat mengenai rencana . Kang Emil membeberkan dari Cirebon ada Gapoktan yang biasa Bulog beli berasnya 120-130 ribu ton, sekarang menurunkan menjadi 21 ribu ton.

“Masa sudah beras banyak, mau impor juga. Kalau posisinya krisis beras, saya kira masuk akal ya, tapi ini surplus di Jabar,” ujarnya.

Kang Emil mengingatkan semua pihak, jangan sampai malah mengancam kesejahteraan petani yang tengah diangkat derajat dan martabatnya melalui berbagai program rancangan Pemprov Jabar.

“Maka kami usulkan ke pemerintah, agar menunda beras impor, maksimalkan saja produksi Jabar yang melimpah,” tegasnya.

“Jangan sampai sekarang pas mau panen raya, nanti harga beras petani lokal kebanting, kan kasihan. Ayo kita selalu semangat swasembada dan membeli produk-produk pangan lokal,” pesan suami Atalia Praratya itu.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat menambahkan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata konsumsi beras per kapita per tahun di Jabar sebanyak 128,4 kg.

Jumlah penduduk Jawa Barat sekarang di kisaran 49.350.000 orang. Pihaknya menghitung, angka penduduk sebanyak itu memerlukan beras sekitar 6.000.400 ton per tahun.

“Yang disampaikan Pak Gubernur adalah hitungan kami dari kacamata panen bulan Januari dan Februari, Maret-April, itu kan ada potensi panen,” bebernya.

Potensi panen, lanjut Dadan, yang menetapkan adalah BPS. Pihaknya sudah mengonfirmasi terkait angka 322 ribu ton beras, sampai dengan bulan April.

“Dan juga April ini memang lagi panen raya. Ini persoalan yang faktual, aspirasi dari petani langsung, kok tiba-tiba mau ?” tuturnya heran. (mdr/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO