GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani ingin Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang telah disetujui pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) segera bisa menyerap tenaga kerja. Untuk mewujudkan itu, bupati yang karib disapa Gus Yani itu terus melakukan akselerasi dan optimalisasi KEK JIIPE.
Jumat (12/3) kemarin, Bupati Gus Yani bertemu dengan Menko Perekonomaian RI Airlangga Hartarto untuk membahas pengembangan KEK JIIPE.
BACA JUGA:
- Hadiri Halal Bihalal AKD, Bupati Gresik Minta Kades Netral di Pilkada 2024
- Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
"Alhamdulillah, Jumat (12/3/2021) sore kemarin saya diterima Bapak Airlangga Hartarto. Tujuan saya cuma satu, ingin ekonomi rakyat Gresik segera pulih, salah satunya dengan akselerasi dan optimalisasi JIIPE. Golnya segera buka lapangan kerja seluas mungkin untuk mengurangi pengangguran di Kabupaten Gresik," ujar Gus Yani, Sabtu (13/3/2021).
Sebab, lanjut Gus Yani, akibat pandemi Covid-19, Gresik menghadapi sejumlah tantangan ekonomi seperti pengangguran dan kemiskinan. Bahkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gresik meningkat pada 2020 di angka 8,21 persen, jauh di atas rata-rata TPT Jatim sebesar 5,84 persen.
"Ketika industri terdampak pandemi baik secara pasar maupun operasional, pasti ada layoff. Makanya, saya berikhtiar cepat mencari solusi untuk pulihkan ekonomi warga Gresik," jelasnya.
Karena itu dengan optimalisasi KEK JIIPE, Gus Yani berharap bisa tercipta banyak lapangan kerja baru. Sebab berdasarkan kajian, KEK JIIPE bisa menyerap 200.000 tenaga kerja jika sudah beroperasi penuh.
"Saya minta warga Gresik dilibatkan. Jangan khawatir, SDM warga Gresik berkualitas. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kami termasuk tertinggi di Jatim. Saya juga akan menggeber program sertifikasi keahlian gratis untuk anak-anak muda Gresik, sehingga bisa terserap ke kebutuhan industri," urai Bendahara PW GP Ansor Jatim ini.
Gus Yani mengungkapkan, bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Gresik pada 2020 masih 12,40 persen, di atas rata-rata Jatim sebesar 11,09 persen. "Untuk itu, langkah terpadu kita percepat, termasuk keberadaan KEK JIIPE ini yang ujungnya harus bisa menurunkan angka kemiskinan," terangnya.