PMI Jatim 2020-2025 Resmi Dilantik, Gubernur Khofifah Ajak Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

PMI Jatim 2020-2025 Resmi Dilantik, Gubernur Khofifah Ajak Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Penyematan pin dan penyerahan penghargaan kepada Pendonor Darah Sukarela 75 Kali secara simbolis oleh Gubernur Khofifah kepada lima orang perwakilan pendonor. (foto: ist)

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur mengapresiasi kinerja dan gerak cepat PMI Jatim dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan setiap terjadi bencana. Di mana SOP bagi PMI kab/kota tempat bencana, paling lambat enam jam setelah terjadi bencana relawan PMI sudah sampai lokasi.

Untuk itu, di musim hujan saat ini, salah satu yang harus diwaspadai adalah bencana hidrometeorologi. Dalam menghadapi bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dll tersebut, Khofifah mengajak PMI memperkuat sinergi bersama-sama Pemprov Jatim dengan membuat Rencana Kontijensi untuk meminimalisir terjadinya korban dan risiko atau zero kematian.

Warning bencana hidrometeorologi ini sampai bulan Februari 2021 seluruh daerah di Indonesia harus siaga untuk bisa melakukan mitigasi, antisipasi, dan penanganan. Oleh karena itu, kami harap PMI Jatim bersama tim pemprov tidak hanya BPBD tapi juga dinas terkait seperti Dishub, PU Cipta Karya, PU Sumber Daya Air , PU Bina Marga, dan Dinas Sosial kami minta bersama-sama menyusun Rencana Kontijensi, sehingga jelas siapa berbuat apa, pembagian tugasnya serta bagaimana yang harus dilakukan masyarakat. Mengingat yang harus kita tangani cukup luas,” katanya.

Khofifah berharap, dengan memperkuat sinergi antara PMI dan Pemprov Jatim ini maka kejadian-kejadian baik bencana alam maupun kemanusiaan di Jatim dapat tertangani dengan baik. Terutama dalam memberikan kecepatan layanan ini menjadi bagian yang sangat penting bagi masyarakat.

Sementara itu, secara khusus kepada para Pendonor Darah Sukarela 75 Kali dari Jatim, Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya. Para pendonor ini, lanjutnya, merupakan pahlawan kemanusiaan yang telah dengan ikhlas menyumbangkan darahnya kepada mereka yang memerlukan.

“Karena keadaan, dari total 449 orang Pendonor Darah Sukarela 75 Kali tidak semua bisa hadir di sini, hanya diwakili lima orang, kami menyampaikan salam hormat. Tetaplah memberikan donor darah di mana pun dan kapan pun,” katanya.

Sebelumnya, Ketua PMI Provinsi Jatim Masa Bakti 2020-2025 H. Imam Utomo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, sehingga dapat kembali memimpin PMI Provinsi Jawa Timur.

“Kami seluruh pengurus dan dewan kehormatan adalah relawan yang siap mengabdikan diri sesuai AD/ART PMI. Dengan dukungan PMI kab/kota serta arahan Ketua Umum PMI dan Gubernur Jatim sebagai pelindung, kami siap melaksanakan tugas dengan baik dalam penanggulangan bencana, penyiapan kebutuhan darah, dan tugas-tugas kemanusiaan yang lain,” katanya.

Dalam kesempatan ini, turut dilakukan penyematan pin dan penyerahan penghargaan kepada Pendonor Darah Sukarela 75 Kali secara simbolis oleh Gubernur Khofifah kepada lima orang perwakilan pendonor.

Kelima perwakilan pendonor tersebut, yakni M. Soleh Herjanggi dari Perwakilan Jejaring Kabupaten Sidoarjo, Bambang Sutrisno dari Perwakilan Jejaring Kota Malang, Erfan Febriantoro dari Perwakilan Jejaring Kabupaten Jember, Melvita Setyawati dari Perwakilan Jejaring Kota Madiun, serta Estu Himawan Bagiyo dari Perwakilan Jejaring Kota Surabaya.

Secara keseluruhan, tahun ini ada 449 orang Pendonor Darah Sukarela 75 Kali dari Jatim. Di mana daerah penyumbang terbanyak, yakni Surabaya 200 orang, Kabupaten Malang 39 orang, dan Kabupaten Sidoarjo 24 orang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO