GRESIK, BANGSAONLINE.com - Cabup-Cawabup Moh. Qosim-Asluchul Alif berjanji akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam perikanan untuk membantu pengembangan usaha dan memasarkan hasil tangkapan nelayan di Sangkapura dan Tambak, Pulau Bawean.
Sebab, hasil tangkapan ikan nelayan di Pulau Bawean tiap tahun cukup besar dan berpotensi meningkatkan perekonomian setempat. Namun, faktanya produksi sebesar itu tidak mampu mendongkrak kesejahteraan nelayan karena ketiadaan industri pengolah ikan serta cold storage untuk menyimpan hasil tangakpan ikan.
BACA JUGA:
- Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
- Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
- Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
- PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
"Jika nanti pada coblosan Pilkada 9 Desember Qosim-Alif menang dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Gresik, maka kami akan dirikan BUMD bergerak di bidang perikanan untuk membantu memasarkan dan mengembangkan hasil tangkapan dan usaha perikanan para nelayan," janji Qosim, didampingi Alif saat mendatangi sentra pengolahan ikan pindang di Desa Dedawang Kecamatan Tambak, Sabtu (28/11/2020).
Dikatakan Qosim, melalui BUMD, kegiatan produksi ikan tangkap dari Pulau Bawean bisa dikelola dengan baik. Mulai penyediaan alat tangkap, pengolahan pasca tangkap, pengawetan, pengemasan, hingga pemasaran.
Saat berkunjung di sentra home industri pengolah ikan pindang tradisional, Qosim-Alif memang mendapat sejumlah masukan dari nelayan, pengelola home industri ikan, serta pemuda sekitar.
Halilah, salah satu pengelola home industri ikan pindang mengungkapkan, ada sekitar 7 home industri yang ada di Desa Dedawang. Sebagian besar mereka berharap ada yang membantu menyediakan bahan baku kendil (tempat pindang dari tanah liat) dan ikan sarden tangkap secara rutin.
"Biar harga tidak naik turun, karena bahan baku ikan tidak stabil pasokannya dan minta dibantu penyediaan sarana transportasi untuk mempercepat penjualan produk ikan pindang ke daerah lain, seperti di Brondong Paciran, Lamongan. Serta dibantu pemodalan untuk meningkatkan kapasitas produksi," kata ibu tiga anak ini kepada Qosim-Alif.